Cegah Kelahiran Prematur, Bumil Perlu Rutin Latihan Fisik

Kesehatan | Sabtu, 17 Desember 2022 - 02:00 WIB

Cegah Kelahiran Prematur, Bumil Perlu Rutin Latihan Fisik
Mahasiswa prodi Fisioterapi Vokasi UI sedang melakukan pemeriksaan kepda bumi. (HILMI SETIAWAN?JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  - Para ibu hamil (bumil) diimbau untuk tetap menjaga aktivitas fisiknya secara rutin. Dengan rutin melakukan latihan fisik, bisa mencegah komplikasi hingga risiko kelahiran prematur.

Faizah Abdullah mewakili tim pengabdi dari program studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) mengatakan inaktivitas atau kurang bergerak merupakan faktor risiko independen penyebab obesitas pada ibu hamil. Selain itu memicu komplikasi kehamilan. Seperti, diabetes melitus gestasional (atau biasa disebut diabetes pada kehamilan), hipertensi, penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, dan depresi selama kehamilan.


“Untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan, penting bagi ibu hamil selalu aktif bergerak dan berolahraga,” Faizah dalam keterangannya Jumat (16/12/2022).

Dia menegaskan penting bagi para bumil untuk menjaga kualitas hidup ibu hamil melalui aktivitas fisik. Sebelumnya tim UI itu melakukan edukasi dan pengabdian kesehatan para ibu hamil dan kader kesehatan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Faizah menjelaskan aktivitas fisik diyakini memiliki manfaat besar bagi wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi atau risiko minimal.

“Latihan fisik yang dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko kelahiran prematur,” katanya. Untuk itu, latihan fisik direkomendasikan selama masa kehamilan dan dilakukan dengan dosis yang tepat.

Dia lantas menjelaskan lebih detail dosis latihan fisik yang tepat bagi bumil.

“Dosis latihan terdiri dari komponen frekuensi, intensitas, tipe, dan durasi latihan,” katanya. Program latihan yang direkomendasikan berupa latihan aerobik intensitas sedang selama setidaknya 30 sampai 60 menit dengan frekuensi 3 hingga 5 hari dalam seminggu.

Salah seorang peserta, Umriyah, yang juga merupakan kader Dasawisma, mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat dan memotivasi ibu hamil untuk lebih aktif dalam beraktivitas. Perempuan 27 tahun itu berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan dan dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat, terutama para ibu hamil.

Untuk diketahui kegiatan pengabdian masyarakat itu diikuti dengan pemeriksaan fisik. Meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital dan analisis postur. Tujuannya untuk mengindentifikasi keluhan pada ibu hamil dan dilanjutkan dengan konsultasi fisioterapi bagi ibu hamil. Konsultasi tersebut disampaikan langsung oleh tim pengabdi yang terdiri dari dosen dan mahasiswa prodi Fisioterapi Vokasi UI.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook