Vaksin Comirnaty untuk Booster Anak 16-18 Tahun

Kesehatan | Jumat, 05 Agustus 2022 - 08:39 WIB

Vaksin Comirnaty untuk Booster Anak 16-18 Tahun
(ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pilihan untuk vaksin Covid-19 pada anak semakin luas. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA). Kali ini EUA diberikan untuk vaksin Comirnaty yang bisa digunakan pada anak usia 16 tahun hingga 18 tahun yang sebelumnya imunisasi dengan jenis vaksin yang sama.

Vaksin yang baru mendapat EUA ini rencananya digunakan untuk booster. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menyatakan bahwa persetujuan ini merupakan persetujuan pertama vaksin Covid-19 untuk penggunaan dosis booster pada kelompok populasi anak usia 16 hingga 18 tahun.


"Vaksin Comirnaty merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-Biontech," katanya, Kamis (4/8).

BPOM telah menyetujui vaksin ini diberikan untuk booster dengan dosis 30 mcg/0.3 mL. "Diberikan sekurang-kurangnya enam bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer menggunakan Vaksin Comirnaty," ujarnya.

Sebelumnya, Vaksin Comirnaty telah mendapat EUA di Indonesia pada 14 Juli 2021. Vaksin ini untuk imunisasi Covid-19 suntikan satu dan dua dengan kelompok usia 12 tahun ke atas.

Setelah itu, BPOM kembali mengeluarkan persetujuan perluasan EUA Vaksin Comirnaty untuk penambahan posologi dosis booster untuk dewasa usia 18 tahun atau lebih pada 2 Januari lalu untuk booster dengan suntikan pertama kedua dengan jenis vaksin yang sama.

Selang sembilan hari, kembali keluar EUA dengan ketentuan bisa diberikan untuk booster vaksin yang berbeda dengan suntikan pertama dan kedua.

Penny menegaskan lembaganya telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan dan khasiat pemberian dosis booster Vaksin Comirnaty. Evaluasi ini berdasar data studi klinik fase 3 yang dilakukan pada subjek usia 16 tahun atau lebih. Hasil studi klinik menunjukkan adanya efektivitas pemberian booster pada kelompok usia 16 tahun ke atas.

Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang tercatat saat uji klinis antara lain nyeri pada tempat penyuntikan, gangguan jaringan sendi dan otot, serta sakit kepala. Sebagian kecil lainnya mendapatkan reaksi pembesaran kelenjar getah bening dan gangguan saluran cerna.

"Data studi klinik terhadap anak usia 16 tahun ke atas yang diberikan dosis booster Vaksin Comirnaty menunjukkan efikasi sebesar 95,6 persen dalam mencegah terjadinya Covid-19," bebernya.(lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook