SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Sempat terkendala modal, Sentra IKM (Industri Kecil dan Menengah) Sagu Desa Sungai Tohor, Kabupaten Kepulauan Meranti akan menerima kucuran dana segar dari investor untuk memproduksi sejumlah produk unggulan.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (Disdagperinkop-UKM) Kepulauan Meranti melalui Kabid Industri Marwan kepada RiauPos.co, Senin (30/8/21) siang membenarkan bahwa investor sudah memberikan kuncuran dana, Walaupun demikian, menurutnya hingga saat ini telah beroperasi, namun belum begitu maksimal.
Menurutnya, Sentra IKM Sagu itu dibangun dengan kajian dan petunjuk langsung dari Kementerian Perindustrian RI. Begitu juga dalam menunjukan koperasi yang dinilai berkompeten selaku pengelola.
Koperasi tersebut baru saja dibentuk, sehingga kata Marwan mereka tidak bisa mendapatkan pinjaman modal dari pihak perbankan. Tapi saat ini ia mengaku tak lagi khawatir, mengingat koperasi yang telah ditunjuk sedang menyusun proses atau kerja sama dengan investor.
"Saat ini pengelola yang dinaungi oleh Koperasi Produsen Sentra Sagu Terpadu sedang melaksanakan tahapan dalam menyusun kesepakatan dengan investor tersebut. Sehingga dalam waktu dekat ia optimis Sentra IKM itu siap untuk produksi," ungkapnya.
Bahkan investor tersebut sanggup mengakomodir kebutuhan mulai dari pengolahan bahan baku, produksi hingga pemasaran. Untuk tahap awal sagu-sagu basah itu akan dikelola menjadi tepung sagu dan produk turunan lainnya.
Tujuan atas keberadaan sentra tersebut tidak lain untuk meningkatkan penghasilan masyarakat yang bergerak di sektor hilir. Pasalnya sejauh ini harga bahan baku masih dikuasi oleh para tengkulak atau mafia pasar.
"Hasil pengelola sagu masuk ke sentra. tepung kering itu kita jual dan beserta produk turunannya. 16 kilang lokal produksi sagu basah yang akan mensuplay bahan baku ke sentra itu nantinya. Jadi tak ada lagi namanya tengkulak," ujarnya.
Seperti diketahui, sentra IKM sagu ini di bangun melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Kementerian Perindustrian RI secara bertahap. Tahap pertama 2018 dialokasikan sebesar Rp20 miliar lebih. Sementara pada tahap kedua kembali disalurkan sebesar Rp19,3 milliar. Sedangkan tahap ketiga 2020 sebesar Rp9 miliar.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman