SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang bakal memanggil dua nakhoda kapal feri MV Dumai Line 3 dan Dumai Express 12. Pemanggilan tersebut dilakukan untuk menjalani proses pemeriksaan oleh KSOP usai kedua kapal tersebut mengalami kecelakaan jelang merapat di Dermaga Tanjung Harapan, Senin (25/12).
Kepala Kantor KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt Leonard Natal Siahaan kepada Riau Pos mengaku baru saja menerima laporan tersebut dari jajarannya beberapa saat setelah kejadian.
Dari laporan itu dugaan sementara kecelakaan terjadi dampak cuara buruk dengan arus angin dan gelombang air laut lumayan tinggi. Walaupun demikian ia mengaku akan melakukan pemeriksaan kepada kedua nakhoda.
“Kabarnya karena cuaca. Itu dugaan sementara. Meskipun demikian tetap akan kita periksa. Jika nanti hasil pemeriksaan penyebab kecelakaan benar kesalahan dan kelalaian nakhoda pasti akan ditindakalnjuti kepada sanksi,” ujar Leonard.
Adapun sanksi yang dimaksud adalah pemberian rekomendasi untuk penurunan jenjang karir hingga pemecatan kepada perusahan tempat pelaku bekerja.
Ditanya soal nominal kerugian atas kecelakan itu, Leonard mengaku belum dapat diprediksi. Alasannya bahwa kedua kapal masih dalam satu perusahaan atau group maka kata dia, kedua perusahaan armada tidak saling klaim atas kerugian.
Semula kejadian sempat menarik perhatian pengunjung pelabuhan. Bahkan telah direkam oleh sejumlah warga menggunakan kamera ponsel mereka hingga videonya beredar di berbagai media massa.
Video yang beredar menggambarkan bagian depan kapal Dumai Line 3 menabrak sisi kapal Dumai Exspress 12 hingga menyebabkan kerusakan serius pada dinding kapal sampai bolong. Insiden terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Petugas Pelabuhan Tanjung Harapan Elex kepada Riau Pos mengaku sempat kaget. Walaupun dengan kecepatan rendah kecelakaan turut mengundang kepanikan penumpang hingga histeris.
“Kejadian cepat dan tiba tiba karena kedua kapal ingin sama sama merapat ke dermaga. Menurut kami dan petugas lain besar kemungikinan lepas kendali karena angin dan gelombang lumayan mengkhawatirkan ketika kejadian berlangsung,” ujarnya.
Asri salah seorang penunpang juga menceritakan kondisi dan situasi yang sama. Bahkan beberapa dari mereka yang berada pada bagian dinding kapal yang bolong sempat teriak histeris.
“Terkejutlah. Itu yang penumpang yang duduk pada bagian dinding ketabrak pada menjerit histeris karena ketakutan,” ujarnya.
Diketahui jelang merapat di Pelabuhan Tanjung Harapan, MV Dumai Line 3 bakal kembali bertolak dari Selatpanjang ke menju Bengkalis dan Kota Dumai. Sementara Dumai Express dengan trayek dari Selatpanjang tujuan Tanjung Buton.
Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk mengklarifikasi detail penyebab pasti dan mengevaluasi keamanan pelayaran di wilayah dengan kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini.
Dalam pada itu, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan SH SIk sempat melakukan pengecekan insiden kecelakaan tersebut. Dari hasil pemeriksaan sementara dugaan penyebab tabrakan karena kondisi permukaan air di dermaga sedang surut dan arus mengalir dengan deras, sehingga kapal MV Dumai Express 12 bergerak mengikuti arus air sehingga tabrakan tidak terhindarkan.
Kurnia menerangkan, kondisi kapal MV Dumai Express 12 yang terbuat dari fiber mengalami kerusakan dengan panjang 8 meter dan lebar 80 centimeter.
Terkait insiden ini, ia menyebut tidak ada korban jiwa dan 178 orang penumpang kapal MV Dumai Exspress 12 diangkut menggunakan Kapal MV Dumai Line 3 menuju Pelabuhan Tanjung Buton-Siak dan sudah tiba pada pukul 14.15 WIB.
“Saat ini kapal MV Dumai Exspress 12 yang mengalami kerusakan bersandar di Pelabuhan Polairud Selatpanjang untuk menunggu perbaikan. Sementara nakhoda kapal sedang dilakukan pemeriksaan di Mako Sat Polair Polres Kepulauan Meranti,” katanya.(wir)