Dari Telur hingga Potensi BBPI Meranti Mendeder Larva Kakap Putih

Kepulauan Meranti | Rabu, 27 Juli 2022 - 14:58 WIB

Dari Telur hingga Potensi BBPI Meranti Mendeder Larva Kakap Putih
Bupati Kepulauan Meranti HM Adil beserta jajaran menebar 20 ribu larva kakap putih di tambak pembesaran yang telah disediakan oleh BBIP Kabupaten Kepulauan Meranti di Tebingtinggi Barat, Rabu (27/7/2022). (DISKOMINFO MERANTI UNTUK RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Menindaklanjuti 600 ribu telur yang diterima, Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kemuning Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil mendeder (menebar benih,red) ratusan ribu larva kakap putih.

Menindaklanjuti potensi itupula secara simbolis pendederan langsung dilakukan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM di lokasi. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Heldi kepada Riaupos.co, Rabu (27/7/2022).


Tahapan pendederan tindaklanjut dari 600 ribu telor kakap putih yang mereka adakan belum lama ini, dari jumlah tersebut potensi menetas tidak kurang 80 persen atau dapat menghasilkan 480 ribu ekor larva secara bertahap. 

"Dari 480 ribu itu, yang berhasil menetas dan kita alihkan ke tambak pengembangan, saat ini sudah hampir 150 ribu dengan ukuran kurang lebih sekitar tujuh centimeter setiap ekornya. Kemarin bupati 20 ribu tabur secara simbolis," bebernya. 

Tentunya langkah ini menindaklanjuti tahapan uji coba oleh BBIP yang masih tergolong baru, mulai dari persediaan perlengkapan hingga kemampuan personil. Bahkan dengan tingkat kehidupan sedemikian rupa, balai yang berada di bawah pengawasannya itu diklaim tergolong berhasil.

Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil SH MM semula telah meninjau langsung progres BBIP untuk mengakomodir target Meranti sebagai Kampung Kakap Putih, terbesar di Riau dan ia juga mengapresiasi progres yang telah dicapai dinas terkait tersebut.

"Jika terwujud tentunya program ini akan berdampak baik untuk ekonomi masyarakat nelayan daerah setempat. Bahkan sejalan dengan rencana kami untuk mengalihkan profesi nelayan menjadi pembudidaya yang dinilai lebih menjanjikan," ujarnya. 

Namun itu tidak akan berjalan maksimal jika tidak didukung oleh semua unsur dan pihak-pihak terkait. Seperti ketersedian benih, pembinaan kelompok, hingga pengembangan industri dan lokus pemasarannya.

Sebelumnya Pemrov melalui Dinas Perikanan Riau mengaku jika Meranti memiliki sumber pakan alami Kakap Putih (rucah) yang berlimpah. Selain itu jauh dari centra produksi benih, sehingga untuk pengadaan bibit harga lebih mahal dan resiko kematian yang tinggi.

Dinas KKP Provinsi Riau mengaku siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,8 miliar untuk menjaga pelestarian Pakan Alami Kakap Putih sehingga budidaya dapat berkelanjutan.

Bahkan dari hasil diskusi mereka dengan tim kementerian, KKP lebih cendrung memilih Meranti karena memiliki potensi yang cukup besar untuk menjalankan program Kampung Kakap Putih.

Laporan: Wira Saputra (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook