Banjir Rob Ancam Pembangkit Desa Gogok Meranti, PLN Lakukan Pemadaman

Kepulauan Meranti | Sabtu, 24 Desember 2022 - 15:00 WIB

Banjir Rob Ancam Pembangkit Desa Gogok Meranti, PLN Lakukan Pemadaman
PLTD Desa Gogok yang mulai tergenang banjir rob, Jumat (22/12/2022) siang. (ISTIMEWA)

SELATPANJANG(RIAUPOS.CO) - Fenomena banjir rob di Kepulauan Meranti turut mengancam operasional pembangkit PT PLN Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat. Dampaknya PLN terpaksa melakukan pemadaman terjadwal sejak Jumat (25/12/2022).

Demikian disampaikan Manajer PLN ULP Selatpanjang, Richard Tambunan kepada Riaupos.co, Sabtu (24/12/202). Menurutnya, langkah tersebut harus dilakukan untuk menghindari terjadinya situasi yang tidak diinginkan.


"Pembangkit di PLTD kita di Desa Gogok mulai kemarin mulai tergenang air pasang laut. Lantai pembangkit dan sejumlah kabel kubikel terndam. Makanya terpaksa kami lakukan pemadaman, untuk menjaga keselamatan pekerja, aset dan masyarakat sekitar," ungkap Richard.

Walaupun demikian, pemadaman tidak berlangsung lama. Hanya berlaku beberapa jam saja hingga air laut kembali surut. Adapun lokasi terdampak pemadaman mencakup jaringan listrik 30 titik ruas jalan yang tersebar di Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Kecamatan Tebingtinggi

"Jaringan terdampak pemadaman mulai dari Kecamatan Tebingtinggi Barat hingga Kecamatan Tebingtinggi," ujarnya.

Dari pantauan Riaupos.co, puncak rob terjadi sejak kemarin. Rentang waktu air pasang keling naik ke darat dimulai sejak pukul 10.30 WIB dan surut hingga 12.45 WIB. Sejumlah titik lokasi rawan berada di daratan rendah hingga menggenang ruas jalan, rumah, kantor desa dan mengganggu aktivitas warga.

Seperti yang dialami warga Desa Alah Air Kecamatan Tebingtinggi. Persisnya, warga desa yang berada di Jalan Belibis yang mengarah ke pesisir laut.  Sejumlah rumah warga tergenang. Tinggi air hingga melebihi batas pimggul orang dewasa. Di sana sedikitnya enam rumah warga terdampak. Seperti kediaman Samin, Hasan Basri, Iskandar Er, Paridar,  Wati, Ruslan, Mukhlis Dham, dan Farhan.

"Kondisi ini rutin kami alami setiap kali masuk pengujung tahun. Memang sebentar saja, tapi seluruh barang rumah kena imbasnya. Apalagi membersihkannya," ungkap Farhan.

Untuk itu, ujar Farhan, mereka sangat berharap peran dari pihak terkait agar mampu mengatasi ini. Sehingga kejadian serupa tidak rutin mereka alami. Belum lama ini kejadian duka karena Rob melanda balita asal Desa Sendanu Darul Ihsan, Kecamatan Kecamatan Tebingtinggi Timur yang menjnggal dunia tenggelam di genangan rob, beberapa waktu lalu, (26/11/2022).

Laporan: Wira Saputra

Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook