SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Seluruh desa di Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti dilanda banjir ekstrem perdana tahun ini. Kondisi tersebut dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan sejak beberapa hari terakhir.
Tinggi air mulai dari batas mata kaki hingga sebahu orang dewasa melanda daerah tersebut sejak Senin (23/1) pagi. Bahkan dari informasi yang diterima Riau Pos, sejumlah warga desa terpaksa melakukan evakuasi mandiri.
Dari cerita warga setempat Syafrizal, banjir kali ini menjadi yang pertama dan terparah dialami warga. Bahkan jauh sebelum ini tingginya intensitas hujan kerap melanda daerah mereka, namun debit air tak pernah setinggi banjir kali ini.
''Sebelumnya juga hujan. Bahkan ada yang berlangsung beberapa hari, tapi tak pernah separah ini. Makanya kami pastikan, ini banjir terparah perdana dialami warga Kecamatan Tebingtinggi Barat tahun ini,'' ungkapnya.
Untuk itu ia berharap pemkab tanggap dengan kondisi tersebut. Selain harus membangun pos darurat, hendaknya dapat menyalurkan bantuan kepada warga setempat.
Kondisi ini dibenarkan Plt Kalaksa BPBD Meranti Eko Setiawan pascapeninjauan di lokasi terparah seperti di Desa Kundur, Desa Tenan dan Desa Batang Malas.
Bahkan selain kediaman warga, bencana itu juga melanda seluruh ruas jalan utama, rumah ibadah, sekolah, bahkan perkebunan warga. Dan kondisi terparah berlangsung di Desa Kundur dengan tinggi air hingga bahu orang dewasa.
''Banjir melanda semua desa di Tebingtinggi Barat. Terparah melanda Desa Kundur, Desa Tenan, dan Desa Batang Malas. Di Kundur ada titik lokasi yang tinggi airnya sebatas bahu orang dewasa,'' ungkapnya.
Curah hujan tinggi dengan kondisi irigasi yang terlambat oleh air laut pasang menjadi penyebab banjir di sana. Sehingga seluruh air dari darat tidak maksimal mengalir ke laut. Pantauan terakhir, kondisi air sudah mulai surut.
''Sekitar pukul 16.00WIB kondisi air mulai surut. Air tinggi berlangsung sekitar pukul 07.32 WIB yang melanda hampir seluruh desa di kecamatan tersebut. Aliran tak maksimal karena rob (pasang besar) juga. Jadi itu penyebab utama banjir di sana,'' ungkapnya.
Saat ini tim satgas masih memantau situasi, dan melakukan pendataan terhadap keluarga dan lokasi terdampak sembari mendirikan posko darurat. ''Ini kami bersama unsur Polri yang dipimpin langsung oleh kapolres, TNI, Danramil, Dinas Kesehatan, pemerintah kecamatan dan desa di lokasi memantau, mendirikan posko, dan lakukan pendataan. Kami turunkan juga perahu karet jika ada proses evaluasi lanjutan,'' bebernya.
Sembari bersiaga di Kecamatan Tebingtinggi Barat, pihaknya masih menunggu laporan dari sejumlah kecamatan rawan lainnya. Walaupun demikian sudah ada laporan yang ia terima, seperti Kecamatan Rangsang Barat dengan kondisi aman dan terkendali. ''Ada yang lapor. Namun dominan belum. Kami masih menunggu. Seperti tahun kemarin banjir terparah di Kecamatan Rangsang Barat. Tapi kali ini masih terpantau aman,'' ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau seluruh warga Kepulauan Meranti dapat bersiaga agar kondisi yang tidak terjadi karena beberapa hari ke depan potensi curah hujan masih melanda daerah tersebut. ''Hujan dari prakiraan cuaca BMKG masih akan berlangsung. Kami berharap warga tetap dapat bersiaga,'' bebernya.
Supermoon, Daerah Pesisir Riau Berpotensi Banjir Rob
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau meminta masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Riau untuk waspada terhadap ancaman banjir rob. Pasalnya, saat ini sedang terjadi fenomena supermoon yang berpotensi memicu banjir rob atau pasang air laut.
Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, berdasarkan laporan yang pihaknya terima, saat ini banjir rob sudah terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kondisi banjir rob diperparah dengan curah hujan yang tinggi sehingga air semakin tinggi menggenangi pemukiman masyarakat. ''Banjir rob atau pasang air laut sudah terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Airnya semakin tinggi karena curah hujan juga tinggi di sana. Ini juga karena ada fenomena supermoon. Apalagi daerah yang digenangi banjir rob cukup rendah,'' katanya.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Kepualaun Meranti untuk mendirikan posko bencana. Posko tersebut untuk membantu jika ada masyarakat yang akan mengungsi karena rumahnya masih tergenang banjir. ''Kami sudah berkoordinasi untuk mendirikan posko di sana. Jika ada masyarakat yang memerlukan bisa langsung datang,'' katanya.
Selain di Kepulauan Meranti, potensi banjir rob juga bisa saja terjadi di wilayah pesisir Riau lainnya. Karena itu pihaknya juga sudah menyampaikan kepada pihak BPBD kabupaten/kota lainnya juga untuk waspada. ''Kami sudah sampaikan ke kabupaten/kota terkait potensi banjir rob akibat fenomena supermoon tersebut,'' ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kabupaten/kota yang memerlukan bantuan baik berupa peralatan evakuasi dan juga logistik, dapat menghubungi pihaknya. Karena pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan. ''Kalau ada yang memerlukan bantuan baik peralatan, personel, dan logistik segera laporkan ke kami. Kami siap memberikan bantuan,'' imbaunya.
Bendungan Stanum Bangkinang Jebol
Sementara itu, akibat intensitas hujan yang tinggi, dinding penahan bendungan Stanum Kelurahan Langgini, Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar jebol, Senin (23/1) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kalaksa BPBD Kabupaten Kampar Agustar melalui Kepala Pusat Pengendalian Operasi Bencana Daerah (Pusdalops-BD) Adi Candra mengatakan, terjadi longsor di dinding Bendungan Stanum karena curah yang tinggi. ''Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan gerusan pada dinding tebing penahan Bendungan Stanum,'' jelas Adi Candra.
Adi Candra mengatakan, terjadi longsor pada tebing penahan bendungan yang mengakibatkan tanggul pada dinding penahan bendungan jebol. ''Akibat dinding penahan bendungan jebol serta air bendungan Stanum menjadi kering. Air bendungan ini merupakan sarana pengairan kolam ikan dan pembibitan ikan milik masyarakat dan Dinas Perikanan Kampar,'' kata Adi Candra.
Adi Candra menambahkan, Satgas TRC Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Kampar berkoordinasi dengan instansi terkait serta melakukan kaji cepat di lokasi kejadian Kampar dan pemasangan police line.
Adi Candra mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Karena informasi dari BMKG perpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di Kecamatan Kuok, Tapung, Tapung Hilir, Tapung Hulu, Salo, Kampar Kiri Tengah, Gunung Sahilan, Koto Kampar Hulu.
Dapat meluas ke wilayah ke Kecamatan Bangkinang Kota, Kampar, Tambang, XIII Koto Kampar, Siak Hulu, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Kampar Kiri Hulu, Rumbio Jaya, Bangkinang, Perhentian Raja, Kampar Timur, dan Kampar Utara.(wir/sol/kom)