SERTU AMRI, SULAP SEMAK BELUKAR MENJADI KEBUN CABAI

Berharap Menginspirasi Masyarakat

Feature | Senin, 20 Februari 2023 - 13:46 WIB

Berharap Menginspirasi Masyarakat
Sertu Amri usai bertugas membersihkan kebun cabainya di belakang Markas Koramil 02 Tebing Tinggi, Jalan Yos Sudarso, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, akhir pekan kemarin. (WIRA SAPUTRA/RIAU POS)

Riuh ancaman inflasi di Indonesia hingga saat ini masih menjadi momok di tengah masyarakat. Berangkat dari fenomena tersebut, Babinsa Koramil 02 Tebing Tinggi Sertu M Amri berinisiatif untuk menanam cabai di tengah-tengah kesibukannya dalam bertugas.

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang


Riau Pos berkesempatan melihat langsung lokasi kebun cabainya yang berada di balik Markas Koramil 02 Tebing Tinggi, Jalan Yos Sudarso,  Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, akhir pekan kemarin.   

Di sana Riau Pos bertemu dengan Sertu Amri yang sedang sibuk membersihkan kebun sepulang dari tugas. Karena saat itu ia masih menggunakan pakaian dinas lengkap. 

Amri mengaku aktivitas di sela tugasnya atau berkebun yang digagas secara mandiri itu telah berlangsung sejak 2019 lalu. Sejak itu jenis tanaman sudah bermacam-macam. Tidak hanya cabai. 

Berkebun cabai ini dimulai ketika Amri mendapati atensi pimpinannya. Keberadaan TNI Angakatan Darat (AD) diminta terlibat dan berperan aktif menekan laju inflasi mengingat tingginya harga cabai di pasaran.

“Mengelola lahan kita minta tolong kepada masyarakat, untuk masalah nyangkul, bikin gulutan. Tapi untuk memasang plastik sampai masa tanam, perawatan saya sendiri yang melakukannya,” ujarnya.

Dirinya bercerita jika lahan tersebut aset TNI Angkatan Laut yang tidak digunakan. “Dulu lahan ini semak belukar. Jadi secara tidak langsung saya manfaatkan lahan ini, saya izin sama Danposal saya olah jadi kebun,” tuturnya.

Adapun luasan kebun yang diolahnya sekitar 1.000 meter persegi dengan jumlah 2.500 batang pohon cabai. Amri menargetkan sebelum bulan Ramadan pada tahun ini kebun cabai miliknya akan dipanen.

Dia berkomitmen, cabai miliknya yang akan dipanen nanti akan menjadi konsumsi masyarakat lokal. Untuk harga atas jenis cabai yang ia tanam berkisar Rp80.000 perkilogram sementara prediksi hasil panen hampir 1 ton. 

“Gambarannya (panen, red) sekitar satu ton. Pemasarannya kita main di lokal saja karena kebutuhan masyarakat ini butuh cabai, konsumsi cabai di sini tinggi juga. Harga jual  bisa mencapai Rp80 ribu perkilogram. Lumayan kan. Ya kita jual di bawah harga pasar sekaligus bantu pasar,” terangnya.

Dirinya berharap berkebun cabai yang dilakukannya dapat menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan dalam melakukan usaha khususnya bertani.

“Semoga ini juga memotivasi masyarakat agar tidak memandang sebelah mata sama orang petani. Apalagi kita orang dinas masih mau juga bertani,” pungkasnya.(gem)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook