Banjir Rob di Kuala Kampar Mulai Surut

Riau | Jumat, 27 Januari 2023 - 10:25 WIB

Banjir Rob di Kuala Kampar Mulai Surut
Siswa sekolah dasar di Desa Sokoi, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, mengarungi banjir menuju sekolah mereka, Kamis (26/1/2023). (MUHAMMAD AMIN AMRAN/RIAUPOS.CO)

KUALA KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Banjir rob akibat tingginya air pasang laut di Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, mulai surut, Kamis (26/1). Kondisi tersebut membuat aktivitas warga kembali berangsur normal. Sebelumnya,  Senin (23/1) lalu, banjir pasang air laut yang biasa disebut warga pasang keling ini telah merendam ratusan  rumah dan fasilitas umum daerah.

''Alhamdulillah, banjir rob di Kuala Kampar telah berangsur surut. Saat ini ketinggian air berada pada angka 20 hingga 30 sentimeter dari sebelumnya 50 sentimeter,'' terang Camat Kuala Kampar Elrasyidy Alby SSos kepada Riau Pos saat ditemui di Kantor Bupati Pelalawan, Kamis (26/1).


Berdasarkan perkiraan perhitungan kalender, banjir rob akan surut total pada Sabtu (28/1) besok atau tepatnya pada 5 rajab. ''Artinya, pada waktu ini, banjir pasang keling ini akan mati atau pasang laut mulai mengecil sehingga banjir diperkirakan akan surut total,'' bebernya.

Dijelaskan Camat Kuala Kampar bahwa, banjir ini merupakan fenomena alam yang terjadi setiap tahunnya. Hanya saja, intensitas curah hujan yang terjadi pada awal tahun 2023 ini sangat tinggi sehingga banjir rob terjadi cukup lama merendam fasilitas umum serta permukiman masyarakat.

''Biasanya banjir ini dalam jangka waktu 2 jam sudah surut total. Tapi, tahun ini karena curah hujan tinggi  menyebabkan air parit yang belum turun langsung disorong oleh air pasang laut. Dan banjir rob tahun ini, merupakan paling besar, sama seperti tahun 2003 lalu,'' paparnya seraya menyebutkan kondisi debit air saat ini 20-30 sentimeter.

Ditambahkan Elrasyidy, banjir rob ini telah merendam ratusan rumah dan permukiman masyarakat di seluruh desa dan kelurahan di Kecamatan Kuala Kampar. Namun, debit air yang tertinggi berada di daerah yang berdekatan dengan laut yakni mencapai 50 sentimeter lebih, seperti  Kelurahan Teluk Dalam, Desa Teluk, Desa Teluk Beringin, Sungai Upih, dan Sungai Solok.

''Di daerah ini, kami dari Pemerintah Kecamatan Kuala Kampar telah mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara aktivitas anak sekolah guna menghindari hal-hal negatif. Aktivitas dunia pendidikan akan kembali dilaksanakan setelah banjir ini surut total atau diperkirakan pada Sabtu (28/1) mendatang,'' ujarnya seraya mengimbau agar warga tetap waspada terhadap banjir susulan.

Meski demikian, sambung Camat Kuala Kampar, ada dua desa yang terpapar banjir dengan ketinggian debit air kecil atau rendah yakni 10-20 sentimeter. Kedua desa tersebut yakni Desa Tanjung Sum dan Desa Sokoi. Kedua desa ini berada cukup jauh dari laut atau berada di wilayah daratan,  daerah yang dikenal dengan sebutan Pulau Mendol.

''Dan di dua desa ini, aktivitas sekolah tetap berjalan dengan normal. Untuk itu, kita berharap intensitas curah hujan tidak kembali meninggi sehingga banjir rob dapat segera surut total dan aktivitas masyarakat Kuala Kampar dapat kembali normal,'' ujarnya.

''Sedangkan untuk antisipasi banjir rob ini ke depannya, kami telah menyampaikan usulan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dapat melakukan rehab atau membangun tanggul penahan air laut yang lebih tinggi. Serta usulan perbaikan kerusakan sejumlah fasilitas umum dampak banjir pasang keling ini,'' tambahnya.

Sementara itu, di Indragiri Hilir (Inhil) banjir pasang laut di Tembilahan tidak memberikan dampak cukup negatif bagi masyarakat. Bahkan menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Indragiri Hilir (Inhil) H Yuspik, pihaknya tidak pernah menerima laporan jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir pasang laut.

''Warga sudah terbiasa menghadapi itu. Lagi pula banjirnya cuma sebentar, setelah air laut surut, banjirnya juga surut, ''kata Yuspik, Kamis (26/1).

Hanya saja, menurut Yuspik, banjir pasang laut saat itu tingkat kedalamannya lebih tinggi dari banjir-banjir pasang laut sebelumnya. Walau demikian, pihaknya tidak pernah menerima laporan dari otoritas setempat. ''Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada laporan apa-apa. Baik dari pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan, ''ungkapnya.(epp/ind)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook