SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - PT Sumatera Riang Lestari (SRL) Blok V kembali menandatangani nota kesepakatan dengan tiga desa yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rangsang Pesisir.
Kerja sama lanjutan dari program Desa Bebas Api (DBA) tahap kedua yang ditandatangani oleh manajemen PT SRL Arif Maulana, Kepala Desa Bungur Abdul Wahid, Kepala Desa Telesung Syamsudin, dan Kepala Desa Tanjung Kedabu, Miswan. Helat tersebut berlangsung di aula Hotel Grand Meranti Selatpanjang, Selasa (20/12/2022) lalu.
Arif Maulana, manajemen PT SRL menyebutkan bahwa program Desa Bebas Api tahap kedua ini masih mengusung konsep yang sama dengan kesepakatan tahun lalu. Jika desa mampu menjaga wilyahnya tidak terjadi kebakaran pada waktu yang disepakati, yakni 1 Januari sampai dengan 30 April 2023 akan diberikan reward sebesar Rp100 juta dalam bentuk infrastruktur yang diusulkan desa.
Selain itu desa juga akan diberikan kesempatan mengajukan pembukaan lahan tanpa bakar seluas 10 hektare, mendapatkan fasilitas crew leader, pemantauan kualitas udara (haze monitoring) serta edukasi, dan sosialisasi dari LSM tentang bahaya karhutla.
Pada periode sebelumnya Desa Telesung dan Tanjung Kedabu berhasil mendapat reward Rp100 juta. Sedangkan Desa Bungur sebesar Rp50 juta. Masyarakat Telesung sepakat reward tersebut digunakan untuk pembangunan pagar masjid desa yang saat ini sedang progres pengerjaan. Di Tanjung Kedabu dimanfaatkan untuk semenisasi jalan desa, sedangkan Desa Bungur memanfaatkan untuk renovasi tangga dermaga desa.
Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Meranti Eko Setiawan SE mewakili Pemkab Meranti mengapresiasi upaya perusahaan dalam melibatkan berbagai instansi dan lapisan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla di Meranti.
“Kami berharap agar program ini tetap dipertahankan dan digulirkan ke desa lain agar selain bebas dari bencana kebakaran, desa juga bisa terbantu dengan reward yang diberikan perusahaan,” ujarnya.
Kepala KPH Tebing Tinggi, Ari Irianto, SHut, MM menyebutkan bahwa KPH siap berperan aktif dalam pencegahan karhutla di Meranti tentunya dengan peran tupoksi masing-masing.
Saat ini KPH Tebing memiliki program berupa pengembangan bibit tanaman yang nantinya bisa ditanam di lahan-lahan yang menganggur. Hal ini penting, karena salah satu penyebab kebakaran adalah lahan menganggur yang tidak terkelola dengan baik.
Danramil 02/Tebing Tinggi, Kapten Arh Isnanu menjelaskan, TNI sebagai salah satu garda terdepan dalam penanggulangan karhutla mengaku terbantu dan senang jika di wilayah teritorinya terdapat perusahaan HTI. Karena biasanya perusahaan HTI selalu memiliki tim dan peralatan damkar yang memadai. Selain itu Danramil juga mengapresiasi upaya kolektif yang diinisiasi SRL dengan meluncurkan program Desa Bebas Api.
Wakapolres Meranti Kompol Robert Arizal S.Sos menilai program desa bebas api yang diusung perusahaan sangat efektif menekan jumlah kasus karhutla. Bahkan dua desa berhasil zero fire.
Wakapolres juga mengapresiasi program tersebut karena melibatkan berbagai unsur terkait untuk bersama-samamencegah dan menanggulangi karhutla. Program ini juga mengedukasi masyarakat agar mengubah kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan yang tadinya dengan cara memerun menjadi cara mekanik yang lebih ramah lingkungan. Ia berharap agar masyarakat memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Agar tujuan bersama menciptakan Rangsang Pesisir bebas api dapat tercipta.
Dalam penandatanganan itu turut dihadiri Wakapolres Meranti Kompol Robert Arizal SSos, Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Meranti Eko Setiawan SE, Kepala KPH Tebing Tinggi Ari Irianto, S.Hut, MM, Camat Rangsang Pesisir Syahrullah S.Ip, Danramil 02/Tebing Tinggi, Kapten Arh Isnanu, dan Ketua LSM Payung Serantau Ajir Dahlan.
Laporan: Wira Saputra
Editor: Edwar Yaman
.