OLAHRAGA

Anggaran KONI Meranti Tercecer, Cabor dan Atlet Terancam

Kepulauan Meranti | Senin, 22 November 2021 - 13:00 WIB

Anggaran KONI Meranti Tercecer, Cabor dan Atlet Terancam
Pelepasan sejumlah atlet cabor Perpani oleh KONI Kepulauan Meranti di Kejurprov Riau 2021 di Kuansing belum lama ini. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Beredar kabar jika dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepulauan Meranti tidak masuk dalam RAPBD tahun anggaran 2022 mendatang.

Informasi diterima RiauPosco usulan yang diajukan KONI setempat melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti tidak tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022.


Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Adil SH kaget. Ia mengaku baru tahu beberapa hari terakhir. "Saya baru tahu. Soal ini belum ada kadisnya melapor kepada saya," ujar Adil menjawab pesan elektronik wartawan akhir pekan lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Meranti (Kadisparpora) Rizki Hidayat SSTP MSi tidak menyangkal, dan membenarkan jika dana hibah KONI tidak masuk dalam RAPBD 2022. Ia mengaku telat menginput usulan kegiatan tersebut dalam sistem informasi pembangunan daerah (SIPD), sehingga tidak tertuang dalam RKPD. 

"Kemarin itukan angka dari yang diusulkan sedikit lebih besar dari tahun sebelumnya. Karena ada agenda Porprov 2022, tentunya kita lakukan penyesuaian anggaran terhadap besar pagu yang cocok. Setelah itu selesai waktu habis sehingga telat input. Akhirnya tidak masuk dalam RKPD," bebernya.

Namun, Rizki tetap optimis dan menjamin jika kebutuhan seluruh Cabor di bawah binaan KONI akan diakomodir pada usulan anggaran perubahan 2022. Walaupun, Porprov Riau Ke-X akan berlangsung pada Oktober 2022 mendatang. 

"Dalam aturan APBDP itu disahkan paling lambat akhir September. Kalau lewat dari itu tentunya kena ada saksi yang akan kita terima. Jadi bisalah dikejar, Porprov Oktober 22," ujarnya.

Terlebih jaminan itu menurutnya juga berdasarkan hasil kesepakatan mereka, TAPD, Banggar dan KONI setempat. "Sudah ada kesepakatan untuk itu. Pada dasarnya udah ada jaminan dari Disparpora, TAPD, dan Banggar tentang itu. Sudah duduk semua," ujarnya. 

Ketua KONI Kepulauan Meranti Hendrizal tidak membantah apa yang telah dijelaskan oleh Rizki. Terlebih pengakuan dampak dari akibat ketidakmampuan perangkat terkait menjaga ketepatan waktu terhadap usulan perencanaan pembangunan daerah. 

"Kami sudah rapat bersama Kadisparpora dan TAPD beserta cabor. Rizki sudah mengakui kesalahannya. Hasil Rapat itu juga sudah ada kesepakatan. Harus diperjuangkan karena ini berkaitan dengan pembinaan seluruh cabor terlebih persiapan porprov tahun depan," ujarnya, Senin (22/11/21).

Walaupun begitu, pihaknya juga berencana akan duduk bersama dengan bupati. Paling tidak dengan pertemuan yang akan dimotori oleh Rizki tersebut dapat menjadi ajang memperkuat silaturahmi dan persepsi tentang nasib para atlet.

"Pertemuan itu sebagai ajang silaturahmi sekaligus memberikan gambaran dan kodisi saat ini terhadap seluruh cabor dan atlet binaan kita. Sehingga kita berharap nantinya bupati dapat gambaran informasi itu secara utuh dan ada jalan keluar yang lebih baik terhadap masalah ini. Karena jika sampai tak jadi mengirim kontingen, tentu akan berdampak kurang baik terhadap perkembangan olahraga daerah. Dan ini tugas kita bersama," ujarnya  

Diketahui komposisi RAPBD Meranti 2022 Rp 1,40 triliun lebih. Pendapatan Rp 1,16 triliun lebih, dengan defisit sebesar Rp239 miliar lebih.

 

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)

Editor: E Sulaiman

 


 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook