SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Dermaga sandar kapal domestik di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti ditutup sementara. Kondisi itu menyusul setelah tiang pancang sisi kanan dermaga ambruk.
Kejadian berlangsung, Selasa (17/8/21) sekira pukul 07:15 WIB. Beruntung saat kejadian belum ada aktivitas pelayanan pelayaran yang beroperasi di sana sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Pantauan RiauPos.co di pintu masuk trestel menuju dermaga terkait telah dipasang garis polisi, palang kayu dan besi seadanya. Tampak juga sejumlah jajaran KSOP, PT Pelindo dan aparat kepolisian berjaga.
Agar tidak mengganggu aktivitas pelayaran, pihak KSOP dan PT Pelindo Selatpanjang melakukan pengalihan aktivitas tambat seluruh armada di dermaga keberangkatan internasional.
"Saya diinfokan pagi tadi. Mungkin kejadian disebabkan oleh faktor cuaca dan alam ditambah kondisi tiang memang sudah tua," ungkap Kepala Kantor PT Pelindo Selatpanjang Indra.
Untuk upaya pengalihan aktivitas pelayanan dan pelayaran ia mengaku telah berkoordinasi dengan KSOP setempat. "Secara lisan sudah kita sampaikan untuk lakukan pengalihan aktivitas di ponton jalur internasional.
Secara resmi surat pengalihan aktivitas armada belum kita kirim. Ini sedang kita konsep dan akan kirim kirim segera," ungkapnya.
Walupun demikian ia tidak menampik kondisi dermaga internasional tidak mampu menampung kepadatan arus pelayaran. Namun untuk sementara waktu perbaikan langkah itu terpaksa mereka tempuh.
"Jadi satu kapal satu kapal dulu. Mengingat kapasitas ponton kita kecil. Kalau dipaksa, nanti tentu akan membahayakan keselamatan penumpang," bebernya.
Untuk proses dan upaya perbaikan sudah dilakukan jauh sebelum kejadian. Bahkan ia mengaku dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan. "Saat ini kita upayakan untuk perbaikannya. Sebenarnya sedang proses ini. tetap Targetnya dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Udaha Kepelabuhanan KSOP Selatpanjang Ade Kurniawan membenarkan upaya yang telah dilakukan oleh pihak Pelindo atas kejadian tersebut.
Dengan kejadian tersebut mereka terpaksa menerapkan sistem first in first out (FiFO) buka tutup setiap kapal yang sandar. "Sistem FIFO atau satu keluar satu masuk saling bergantian. Sehingga akan terjadi antrian antara homebase dan transit," ungkapnya.
Ia mengaku belum terdapat kendala di lapangan hingga pukul 11.09 WIB. Namun ia mengaku belum dapat memastikan kondisi ke depan mengingat di hari yang bersamaan terdapat dua tambahan trayek homebase dan transit.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman