SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kepulauan Meranti gandeng Universitas Gajah Mada (UGM) untuk menarik peluang Penerimaan Pendapatan Asli daerah (PAD) sektor produksi sagu.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bapeda Kepulauan Meranti, Atan Ibrahim kepada Riau Pos, Rabu (2/11) siang di ruang kerjanya.
"Agar bisa dicari dari sisi mana bisa ditarik retribusi terhadap potensi sagu kita menggandeng pihak akademisi dari UGM. Nantinya akan dimulai dengan melakukan penelitian dan kajian secara mendetail. Apalagi hal ini menjadi atensi dari pimpinan untuk bisa mendapatkan PAD sebanyak-banyaknya," katanya.
Ditambahkan oleh Plt Kabid Pengembangan Kebijakan dan Sistem Informasi, Rio Hilmi ST MM, sejauh ini pertemuan dengan pihak UGM sudah dimulai untuk lanjut kepada tahapan kajian.
"Kami sudah bertemu sama pihak UGM. Namun kerjasama masih dalam tahap laporan pendahuluan," ujar Rio.
Setelah ini nantinya, pihak UGM akan turun ke Meranti untuk melihat potensi, mengkaji serta melakukan penilitian terhadap peluang terbaik yang akan dipilih.
"Kajian dan penelitian ini dimaksudkan agar bisa dicari celah untuk menarik retribusi. Dengan begitu, bisa menjadi sumber potensial untuk meningkatkan PAD," ujarnya.
Menurutnya potensi terssbuut cukup tinggi jika berkaca dari luasnya areal perkebunan sagu di Meranti. Seperti di Kecamatan Tebingtinggi 381 hektar, Tebingtinggi Barat 9.021 hektare, Rangsang 523 hektar, Rangsang Barat 255 hektare.
Lanjut di Kecamatan Merbau 5.371 hektar, Tebingtinggi Timur 16.684 hektar, Pulau Merbau, 2.047 hektar, Rangsang Pesisir 2.355 hektar, dan Kecamatan Tasikputri Puyu seluas 3.549 hektar. Sehingga total perkebunan sagu di Meranti seluas 40.186 hektar.
Untuk sektor produksi hilir tepung sagu di Kecamatan Tebingtinggi 3.296,793 ton pertahun, Tebingtinggi Barat 67.799,930 ton pertahun, Rangsang 3.482,226 ton pertahun, Rangsang Barat 1.979,565 ton pertahun.
Sementar Merbau 24.513,276 ton pertahun, Tebingtinggi Timur 86.236,048 ton pertahun, Pulau Merbau 11.527,538 ton pertahun, Rangsang Pesisir 17.908,055 ton pertahun, dan Kecamatan Tasikputri Puyu 30.270,438 ton pertahun. Sehingga total produksi tepung sagu di Meranti sebanyak 247.013,869 ton pertahun.
"Kita akan lihat nanti hasil kajian dan penelitian yang dilakukan oleh pihak UGM, apakah masuk dalam kategori, retribusi jasa umum, retribusi izin usaha, atau retribusi usaha tertentu. Yang jelas, potensi sagu di Meranti sangat besar," terang Rio.(wir)