BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Para pengusaha dan petani keramba di waduk PLTA Koto Panjang sudah mulai memasukkan bibit ikan ke keramba.
''Sudah sepekan ini para pengusaha dan petani mulai memasukkan bibit ikan ke keramba di waduk PLTA Koto Panjang,'' kata seorang pengusaha keramba, Nicko Caneka, Rabu (22/2).
Nicko mengatakan, bersama mitra-mitra memasukkan bibit ikan emas sekitar 500 ribu ekor. Baru bisa panen sekitar empat bulan lagi. Sekarang sudah aman, karena bersama mitra sudah mulai memasukkan bibit ikan ke keramba.
''Kita memilih ikan emas diproduksi karena sudah ada pangsa pasarnya. Karena itu bersama mitra sudah mulai memasukkan bibit ikan ke keramba,'' jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan ribu ton ikan mati di waduk PLTA Koto Panjang mati karena terserang virus Koi Herpes Virus (KHV).
''Saya saja ada sekitar 20 ton ikan yang mati karena diakibatkan virus KHV. Ditaksir kerugian pengusaha dan petani keramba di waduk PLTA Koto Panjang ini mencapai miliaran,'' jelas Nicko.
Niko menjelaskan, penyebab ikan mati ini karena cuaca sejuk dan matahari tidak nampak. Kalau suhu di bawah 30 derajat celcius air di waduk PLTA timbul virus KHV. Selama ini suhu di waduk PLTA tidak ada di bawah 30 derajat celcius.
''Suhu air di waduk PLTA tidak pernah di bawah 30 derajat celcius, selama ini paling bawah 32 derajat celcius. Kemarin itu suhu 28 derajat celcius jadi muncul virus KHV ini,'' jelas Nicko lagi.
Nicko menambahkan, kejadian virus KHV menyerang ikan-ikan keramba di waduk PLTA sudah lebih satu bulan.(kom)