WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Seorang pejabat Kedutaan Amerika mengatakan pihaknya mengalihkan dana bantuan yang berhubungan dengan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dilaporkan dana itu akan dialihkan ke program Yahudi dan Arab Israel. Artinya AS memotong bantuan dana bagi Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
AS telah memotong uang sebanyak 10 juta dolar AS untuk bantuan asing. Dikabarkan uang ini akan dipergunakan untuk mendukung program antara Israel dan Palestina. Diyakini oleh banyak pihak uang ini merupakan bantuan terakhir dari AS untuk warga sipil Palestina.
Sebelumnya dilaporkan pemerintahan Trump telah banyak membekukan dana. Beberapa pekan lalu AS telah menghentikan bantuan bagi kesehatan rumah sakit Palestina di Yerusalem Timur sebesar USD 25 juta. Tidak hanya itu, mereka juga telah menghentikan pendanaan ke UNWRA, dan Badan Pengungsian PBB. Mereka juga memotong 200 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan di Tepi Barat dan Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, (14/9), Agensi AS menyatakan, mereka dalam beberapa waktu tidak dapat membantu pendanaan Tepi Barat dan Gaza. Mereka juga menyatakan, hal itu merupakan hasil dari keputusan bagian administrasi AS.
Tanggapan mengenai pemotongan pendanaan untuk Tepi Barat dan Gaza juga datang dari seorang Senator bernama Patrick Leahy. Leahy menilai bahwa pemutusan pendanaan ini merupakan bentuk dari kegagalan diplomasi AS. Selain Leahy, komentar juga datang dari mantan negosiator perdamaian Timur Tengah untuk AS. Ia mengatakan, pemotongan dana itu adalah hal yang bodoh sekaligus kejam.
Penolakan Otoritas Palestina untuk bekerja sama dengan Pemerintah AS dalam mengembangkan misi perdamaian rupanya membuat Trump marah. Dilaporkan pada awal tahun lalu, Trump meminta peninjauan bantuan AS kepada Palestina dan mengancam akan memberhentikan bantuan kecuali Palestina setuju dengan misi perdamaian serius dengan Israel.(am1/jpg)