Palestina Peringatkan Pawai Bendera Israel Bakal Picu Ketegangan

Internasional | Jumat, 19 Mei 2023 - 03:04 WIB

Palestina Peringatkan Pawai Bendera Israel Bakal Picu Ketegangan
Palestina peringatkan pawai bendera Israel bakal picu ketegangan. (XINHUA)

YERUSALEM (RIAUPOS.CO) – Otoritas Palestina (PA) pada Rabu (17/5) memperingatkan bahwa pawai bendera yang direncanakan pemukim Israel di pendudukan Jerusalem Timur akan memicu ketegangan di wilayah itu.

Para pemukim berencana mengadakan pawai bendera melewati Kota Tua Jerusalem pada Kamis (18/5), untuk memperingati apa yang mereka sebut sebagai penyatuan Jerusalem, mengacu pada pendudukan Israel di kota itu pada 1967. Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara PA Nabil Abu Rudeineh mengatakan, pawai bendera tersebut provokatif, menjadikan pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi itu yang akan mengarah kepada ledakan situasi.


”Masyarakat Palestina dan pemimpin mereka mampu melindungi Jerusalem dan situs suci Islam dan Kristen di sana dan bahwa Jerusalem dengan tempat-tempat sucinya akan tetap sebagai ibu kota abadi Negara Palestina,” kata Abu Rudeineh seperti dilansir dari Antara.

Pawai kontroversial tersebut memicu bentrokan penuh kekerasan dengan Palestina beberapa tahun belakangan, termasuk perang 11 hari antara Israel dengan kelompok Palestina di Gaza pada Mei 2021. Kelompok pemukim Israel mengatakan mereka berencana untuk memobilisasi hampir lima ribu pemukim untuk membobol kompleks Masjid Al Aqsa pada hari pawai bendera.

Menurut Channel 13 Israel, empat menteri Israel dijadwalkan bergabung dalam pawai bendera. Termasuk Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.

Bagi umat Islam, Al Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia, sementara Yahudi menyebut area tersebut Bukit Bait Suci, dengan mengatakan bahwa itu tempat dua kuil Yahudi zaman kuno.

Israel menduduki Jerusalem Timur, di mana Al Aqsa berlokasi, selama masa perang Arab-Israel pada 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook