PARIS (RIAUPOS.CO) – Prancis pada Selasa (26/12) mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Gaza setelah Israel mengintensifkan operasinya.
"Prancis dengan tegas menegaskan kembali seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata yang mengarah pada pengakhiran kekerasan," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan dikutip dari Jawapos.com.
Kementerian Luar Negeri Perancis juga mengecam atas pengeboman yang dilakukan Israel di wilayah Gaza yang menyebabkan banyak korban meninggal maupun luka-luka.
"Pengeboman sistematis yang kembali menyebabkan banyak korban sipil dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.
"Israel harus mengambil tindakan nyata untuk melindungi nyawa penduduk sipil di Gaza," lanjutnya.
Pihak Kementerian Luar Negeri Perancis sangat menyambut mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan ‘langkah darurat’ supaya cepat bisa membantu mengakses kemanusiaan di Gaza dengan aman.
"Sehubungan dengan hal ini, kami menyerukan kepada Israel untuk memudahkan pengiriman bantuan ke seluruh Jalur Gaza dan untuk mengambil langkah-langkah darurat guna memastikan akses kemanusiaan secara penuh, aman dan tanpa hambatan," katanya.
Israel juga sudah meluncurkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan korban dari serangan Israel ini telah menyebabkan 20.915 warga Palestina meninggal sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. Ada juga korban luka-luka sebanyak 54.918.
Serangan dari Israel ini banyak kerusakan di wilayah Gaza dengan 60 persen infrastruktur di daerah tempat pengungsian ini rusak maupun hancur. Sekitar dua juta orang telah mengungsi ini telah mengalami kesulitan untuk makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sekitar 1.200 warga Israel menjadi korban meninggal akibat serangan Hamas.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman