Sehari, 241 Penduduk Gaza Tewas

Internasional | Kamis, 28 Desember 2023 - 09:18 WIB

Sehari, 241 Penduduk Gaza Tewas
Sejumlah warga mengamati gedung-gedung yang hancur, akibat serangan udara Israel di Kota Gaza. (DOK RIAU POS)

GAZA CITY (RIAUPOS.CO) – Hingga saat ini Israel telah membunuh 21.110 penduduk sipil di Gaza. Dalam 24 jam terakhir, serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menewaskan 241 penduduk Gaza dan melukai 382 orang lainnya. 

Salah satunya adalah serangan di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem. ’’Orang-orang tergeletak di mana-mana,’’ ujar Laith Hussain, salah seorang paramedis yang merespons serangan di Tulkarem, Rabu (27/12). 


Kementerian Luar Negeri Palestina telah meminta PBB untuk secara resmi menyatakan status kelaparan di Jalur Gaza. Mereka menegaskan ada sekitar 1,9 juta pengungsi berada di pusat penampungan dan mengalami kelaparan parah. Selain itu ada 50 ribu wanita hamil berada di pusat penampungan tanpa air, obat-obatan, atau layanan kesehatan.

Terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan upaya untuk menghentikan serangan Israel di Gaza terus dilakukan Indonesia bersama negara-negara OKI. Beragam upaya telah dilakukan, mulai mendatangi permanent member dari DK PBB seperti RRC, Rusia, hingga Prancis. 

Kemudian, mendatangi pertemuan DK PBB dan peringatan Hari HAM sedunia yang ke-75. Termasuk bertemu dengan organisasi-organisasi kemanusiaan seperti ICRC dan WHO. ’’Pada saat kita bertemu, semua menggambarkan bahwa situasi di Gaza sangatlah tidak baik,’’ kata Menlu. 

Hampir semua mengatakan bahwa apa yang mereka lihat di lapangan belum pernah mereka lihat. Negara-negara itu belum pernah melihat situasi terburuk ini dalam krisis kemanusiaan. 

Di sisi lain, situasi di Gaza turut melebar hingga perbatasan Israel-Lebanon. Saat ini, sejumlah tentara Indonesia yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB tengah bertugas di Lebanon. 

Menurut Menlu, hingga saat ini belum ada perubahan mandat dari PBB terhadap pasukan Indonesia. Namun, dia memastikan, pemerintah melalui Duta Besar di Lebanon terus memantau kondisi para tentara Indonesia di sana.

Kekhawatiran perang di Jalur Gaza bakal menjadi konflik regional dengan konsekuensi politik dan ekonomi yang serius kian menguat. Serangan terhadap pasukan Amerika Serikat dan kapal komersial yang berhubungan dengan Israel kian meningkat. Kelompok-kelompok yang didukung Iran juga terus meluncurkan serangan. 

Memburuknya situasi keamanan terasa mulai dari Samudera Hindia hingga Laut Merah dan meluas hingga Irak, Suriah, Lebanon, dan Israel. Ini merupakan krisis luar negeri baru yang tidak diinginkan Negeri Paman Sam  menjelang pemilu presiden tahun depan. 

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letjen Herzi Halevi menyatakan bahwa pertempuran di Gaza bakal berlangsung hingga beberapa bulan kedepan. Hal itu menyeret AS untuk semakin terlibat.

’’Israel diserang dari 7 penjuru. Yaitu Gaza, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, Irak, Yaman dan Iran,’’ ujar Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant Selasa (26/12). Paparan Gallant di hadapan parlemen Israel, Knesset, itu sudah menunjukkan pergolakan regional. 

Sorotan atas kekejian di Gaza juga membuat Israel ketakutan. Markas Besar Keamanan Nasional (NSH) Israel telah memperingatkan penduduknya untuk mempertimbangkan kembali semua perjalanan ke luar negeri. 

Rabu (27/12) NSH memperingatkan warga Israel untuk menghindari bepergian ke India. (sha/mia/bay/jpg) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook