PARIS (RIAUPOS.CO) – Mendapati sebuah ancaman tertulis, ribuan pengunjung yang berada di museum Louvre Paris dievakuasi secara mendadak. Ancaman ini terjadi pada hari Sabtu (14/10), setelah ditemukan kasus pembunuhan seorang guru dan tersangkanya yang merupakan teroris di bagian utara negara pada hari Jumat. Pihak museum mengatakan, tempatnya akan tutup sepanjang sore “untuk alasan keamanan”.
Kemudian, polisi serta staf sedang melakukan “verifikasi” terhadap bangunan tersebut setelah kurang lebih 15.000 pengunjung diperintahkan untuk pergi.
Dilansir dari The Guardian, Pejabat Louvre mengatakan mereka telah menerima pesan tertulis pada Sabtu pagi yang menyatakan ada sejumlah risiko bagi museum dan pengunjungnya. Mereka memilih untuk mengungsi dan menutup hari itu untuk melakukan pemeriksaan penting, dan menjanjikan bahwa pengunjung yang telah memesan tiket untuk berkunjung akan mendapat penggantian.
Beberapa jam setelah penutupan museum Louvre, Château de Versailles, kembali dievakuasi ada ancaman bom.
Sebanyak 7.000 tentara dikerahkan di seluruh negeri ketika ancaman teror meningkat pada akhir pekan ini.
Sebelumnya diketahui, Dominique Bernard, 57, yang berprofesi sebagai guru sastra Prancis, ditikam hingga tewas di halaman sekolah menengah Gambetta-Carnot di Arras pada Jumat pagi. Tiga anggota staf lainnya terluka, dua di antaranya kritis, Bernard yang meupakan ayah tiga anak, telah mengajar di sekolah tersebut sejak tahun 1980-an.
Karena kasus tersebut, seorang mantan murid berusia 20 tahun bernama Mohammed M, yang lahir di Kaukusus Utara dengan mayoritas penduduknya Muslim di Rusia, telah dicurgai dan diinterogasi oleh polisi anti-teroris.(jpg)