ERUPSI MARAPI TIMBULKAN HUJAN ABU VULKANIK 

28 Pendaki Menunggu Evakuasi

Sumatera | Senin, 04 Desember 2023 - 09:27 WIB

28 Pendaki Menunggu Evakuasi
Kabut tebal menutupi langit di Pos Palano, Gunung Marapi, Sumatera Barat, Ahad (3/12/2023) sekitar pukul 18.00 WIB. (JENI DELVI UNTUK RIAUPOS.CO)

PADANG (RIAUPOS.CO) - Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus. Sesuai data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), asap abu letusan mencapai ketinggian 3 ribu meter dari puncak kawah. Petugas berupaya mengevakuasi 28 pendaki yang masih terjebak di Gunung Marapi.

Sesuai data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), erupsi Gunung Marapi terjadi pada Ahad  (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB. Saat ini status Gunung Marapi berada di Level II atau waspada. Dengan status tersebut masyarakat dan pengunjung tidak diperbolehkan untuk mendaki dengan radius 3 kilometer.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Bambang Wasito mengatakan, dari hasil perekaman seismograf PVMBG erupsi Gunung Marapi terdata amplitude maksimum 30 milimeter dan durasinya 4 menit 41 detik. ”Kolom abu tinggi ke atas terlihat dari Agam,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya. 

Saat ini tim BPBD sudah berada di dua titik lokasi terdekat dengan puncak. Yakni, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan Canduang. ”Tim Pusdalops di dua lokasi ini untuk melakukan upaya bantuan ke masyarakat,” terangnya.

Sementara itu Tim Pusat Pengendali dan Operasi BPBD Kabupaten Agam Ade Setiawan mengatakan, hujan abu vulkanik telah terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang. ”Hujan vulkanik turun dengan intensitas tinggi, membuat suasana Nagari Lasi pekat dan gelap,” ujarnya.

Hujan vulkanik juga terjadi di Kecamatan Sungai Pua. Namun, intensitas hujan vulkanik tersebut masih rendah. ”Kemungkinan dampak angin  yang mengarah ke Kecamatan Canduang,” terangnya dalam keterangan tertulisnya, Ahad (3/12). 

Dia mengatakan, tim telah membagikan masker ke masyarakat. Serta, mengimbau masyarakat tidak keluar rumah karena intensitas hujan vulkanik yang bisa mengganggu kesehatan. ”Mohon tetap di dalam rumah,” ujarnya.

Puluhan pendaki dikabarkan masih terjebak di kawasan Gunung Marapi yang mengalami erupsi. Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, jumlahnya 28 orang lagi.

“Update laporan dari petugas Pusdalops BPBD Agam pukul 19.40 WIB, ada 28 pendaki lagi yang masih belum turun gunung. Di waktu ini juga dilaporkan adanya 19 pendaki sudah turun dengan selamat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito.

Total lanjutnya, ada 47 pendaki yang berada di kawasan Gunung Marapi saat erupsi terjadi. Sebanyak 19 pendaki sudah berhasil dievakuasi dengan selamat. Para pendaki yang sudah turun itu terbagi dalam tiga kelompok. 

Kelompok A berjumlah 10 orang. Mereka adalah Elika Maharani (ketua), Dewi Anggraini, Naumi Johana Simanjuntak, Sri Wahyuni, Benget Hasinolan Mare Mare, Nolianus Hogejau, Lolita Feronica, Nabila Habiba Rabbi, Diah Surya Purnama Sari dan Noor Annisa Alsyarina Putri Lubis.

Kemudian, Kelompok B tiga orang yakni, Muhammad Afif (ketua), Lingga Duta Andrefa dan Muhammad Faith Ewaldo. Lalu Kelompok C enam orang, yakni Iqbal (ketua), Jeni, Toni Alifian, Al-Fajri, Selastri Anggini, dan Nurizki.

Data para pendaki yang masih terjebak terdiri empat kelompok. Kelompok A berjumlah 10 orang yakni, Wahlul Ade Putra (ketua), Novita Intan Sari, Rizki Rahmad Hidayat, Lenggo Baren, Reihani Zahra Fadli, Filhan Alfiqh Faizin, Bima Pratama Nasra, Zhafirah Zahrim Febrina, Aditya Prasetyo dan Yasirli Amri.

Kelompok B ada lima orang, yakni Divo Suhandra (ketua), Tita Cahyani, Nurva Afitri, Widya Azhamul Fadhilah Zain dan Afranda Junaidi. Kelompok C ada delapan orang yakni, Ahmad Firman (ketua), Irvanda Mulia, Muhammad Alpikri, Muhammad Fadli, Irfandi Putra, Zikri Habibi, Rofid Al Hakim dan Muhammad Teguh Amanda. 

Kelompok D ada lima orang yakni, Muhammad Iqbal (Ketua), Siska Afrina, Liarni, Rexy Wendesta dan Frengki Candra Kusuma. Selain masih adanya pendaki yang terjebak lanjutnya, kondisi erupsi sekarang juga masih berlangsung. 

Pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, TWA Gunung Api Marapi, termasuk berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan nagari memantau perkembangan situasi terkini.

Bambang menambahkan, erupsi Gunung Marapi kali ini juga menyemburkan abu vulkanik. Di Agam, sebanyak 14 wilayah kecamatan terdampak dihujani abu dan batu berbau belerang. Empat wilayah kecamatan di antaranya dihujani abu dan batu, yakni Canduang, Sungaipua, Ampekangkek, dan Malalak.

Sebanyak 10 kecamatan lagi hanya terdampak hujan abu, yakni Banuhampu, Tilatangkamang, Baso, Tanjungraya, Lubukbasung, Ampekkoto, Matur, Tanjungmutiara, Palembayan, dan Kamangmagek. “Jika ada perkembangan informasi terbaru, secepatnya kita sampaikan,” katanya.

BKSDA Sebut 42 Pendaki Terjebak
Di lain pihak, BKSDA Sumbar juga sempat melaporkan adanya puluhan pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi meletus. Namun jumlahnya 70 orang, bukan 42 orang sebagaimana yang terdata oleh BPDB Agam. 

Plh Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti mengatakan, 70 orang pendaki itu sesuai dengan yang terdata dari sistem booking online BKSDA Sumbar dan yang telah cek in. Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang.

Dari jumlah itu, Tim BKSDA Sumbar sudah bersama pihak terkait lainnya sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 28 orang pendaki. Selebihnya atau 42 orang pendaki lagi masih berada di jalur pendakian dan sedang diupayakan untuk dievakuasi.

“Saat ini BKSDA bersama pihak terkait sedang melakukan evakuasi terhadap para pendaki yang masih terjebak di kawasan Gunung Marapi,” katanya.(idr/ptr/das)

Laporan RPG dan JPG, Padang dan Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook