JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hujan deras yang mengguyur beberapa kota padat di New York menyebabkan jalanan menjadi banjir seperti sungai. Akibatnya, semua transportasi umum mengalami gangguan dan ditutup akibat tingginya genangan air.
Bus-bus dan mobil terdampar selama berjam-jam, beberapa jalur kereta bawah tanah dan komuter ditutup. Beberapa jadwal penerbangan ditundan hingga dibatalkan. Bahkan, satu terminal di Bandara LaGuardia dievakuasi.
Selain berakibat pada sistem transportasi, banjir di New York juga mengakibatkan rumah sakit melakukan evakuasi pasien dan stafnya.Rumah sakit NYC Health + Hospital/Woodhull telah memindahkan 120 pasien ke tempat lain pada Sabtu (30/9) setelah beralih ke daya cadangan akibat adanya pemadaman listrik pada Jumat (29/9).
Gubernur Kathy Hochul menyebut sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Kathy Hochul juga telah menerapkan status keadaan darurat selama enam hari ke depan. Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menyebut tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana banjir yang menimpa New York.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha menyampaikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York sudah menerima informasi dari otoritas lokal dan mengimbau WNI untuk berhati-hati.
"KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban banjir bandang tersebut," ujarnya, Ahad (1/10).
Judha juga menambahkan bisa menghubungi hotline KJRI New York +1 347 806 9279 dan hubungi 911 jika mengalami situasi darurat akibat banjir bandang. Hujan deras yang intens yang mengguyur kota padat penduduk di Amerika Serikat pada Jumat (29/9) tersebut mengakibatkan sejumlah ruas jalan terkena banjir.
Transportasi publik seperti kereta bawah tanah, komuter, bus hingga penerbangan menjadi terhambat atau ditutup. Sebanyak 1.000 jadwal penerbangan dari bandara John F. Kennedy, LaGuardia dan Newark telah ditunda.(jpg)
