JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Satu lagi merek otomotif yang memutuskan untuk menghentikan produksinya karena dampak penyebaran virus Covid-19 yaitu Lamborghini. Perusahaan otomotif yang biasa membuat mobil sport mewah ini terpaksa menghentikan aktivitas pabrik untuk membatasi dampak wabah virus corona (Covid-19).
Seperti diketahui negara Italia termasuk salah satu yang terkena wabah virus corona yang cukup banyak menelah korban. Mobil Lamborghini yang diproduksi di pabrik di Sant’Agata Bolognese, kota di utara Bologna akan tutup dua pekan hingga 25 Maret.
"Langkah ini adalah tindakan tanggung jawab sosial dan kepekaan tinggi terhadap orang-orang kami. Dalam situasi luar biasa ini di mana wabah virus corona ditemukan di Italia dan di luar negeri," ucap CEO Lamborghini Stefano Domenicali disitat dari Autonews.com, Sabtu (14/3).
Sebelumnya Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah mengisolasi Italia, Rabu (11/3) dengan memerintahkan semua toko di dalam negeri tutup kecuali apotek sampai 25 Maret. Pemerintah menyatakan pabrik dapat melanjutkan operasi, namun dengan "tindakan pencegahan".
Sedangkan rivalnya yang sama-sama pembuat super car merek Ferrari telah mengonfirmasi bahwa perusahaan akan terus memproduksi mobil di pabrik Maranello. Meskipun pemerintah Italia telah memutuskan untuk lockdown atau menutup akses, guna memperkecil penyebaran virus mematikan itu.
Akan tetapi dalam aturan tersebut tidak melarang warganya bekerja. Dalam sebuah pernyataan resmi, Ferrari mengklaim telah melakukan banyak langkah bagi karyawannya supaya bekerja dalam kondisi baik.
"Rantai pasokan kami masih ada dan kami memantau persediaan dengan cermat. Kami tidak melihat masalah jangka pendek. Ini membantu bahwa kami tidak menjual berdasarkan ketersediaan unit tetapi berdasarkan pesanan. Itu membantu kami mengelola produksi di masa depan," kata Ferrari commercial chief Enrico Galliera kepada Autocar.
Perusahaan yang bermarkas di Maranello mengatakan bahwa mereka masih terus melakukan diskusi dengan pihak berwenang, dan siap untuk melakukan penyesuaian ketika situasi semakin memburuk.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi