WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) –Pemerintah AS akan memberikan bantuan kepada Israel berupa kapal dan pesawat militer. Puluhan warga AS pro-Palestina berkumpul di Times Square New York, berunjuk rasa menyatakan penolakan mereka terhadap bantuan yang diberikan AS untuk Israel.
Dilansir dari Antara, beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bertulis Hentikan bantuan AS dan Perlawanan bukanlah terorisme. Gubernur New York Kathy Hochul angkat bicara mengecam para demonstran dan mengatakan bahwa hal tersebut menjijikkan secara moral.
Sementara itu, serangan Hamas yang dilancarkan pada Sabtu (7/10) merupakan serangan terbesar dan paling mematikan ke Israel sejak Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak dalam upaya merebut kembali wilayah yang hilang dalam perang Yom Kippur 50 tahun yang lalu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada CNN pada Ahad (8/10), mengatakan hal tersebut tidak mengherankan jika motivasinya untuk mengganggu upaya menyatukan Arab Saudi dan Israel.
”Tidak mengherankan jika motivasinya mungkin untuk mengganggu menyatukan Arab Saudi dengan Israel, serta negara-negara lain yang mungkin tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel,” kata Antony.
Hamas pada Sabtu (7/10) mengatakan serangan itu didorong oleh apa yang disebut peningkatan serangan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Jerusalem serta terhadap warga Palestina di penjara-penjara Israel.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyah menyoroti ancaman terhadap Masjid Al Aqsa Jerusalem, kelanjutan blokade Israel terhadap Gaza dan normalisasi Israel dengan negara-negara di kawasan. Perdana Menteri Israel, Netanyahu sendiri bulan lalu mengatakan bahwa dia yakin negaranya berada di titik puncak perdamaian dengan Arab Saudi dan memperkirakan bahwa langkah tersebut dapat membentuk kembali Timur Tengah.
Arab Saudi telah lama menegaskan hak warga negara Palestina untuk menjadi negara sebagai syarat untuk mengakui Israel – sesuatu yang telah lama ditentang banyak anggota koalisi keagamaan nasionalis pimpinan Netanyahu. Amerika Serikat (AS) pada Ahad (8/10) mengatakan, upaya normalisasi Saudi-Israel harus terus berlanjut meskipun ada serangan terbaru.
”Kami pikir kedua negara akan berkepentingan untuk terus mengupayakan kemungkinan ini,” ujar Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer kepada Fox News, Ahad (8/10).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman