Kim Jong Un Perintahkan Militer Korea Utara Bersiap Perang Lawan Amerika

Internasional | Jumat, 29 Desember 2023 - 01:01 WIB

Kim Jong Un Perintahkan Militer Korea Utara Bersiap Perang Lawan Amerika
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (KCNA/REUTERS)

PYONGYANG (RIAUPOS.CO) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan militer negaranya, industri amunisi dan sektor senjata nuklir untuk mempercepat persiapan perang pada Kamis (28/12/2023).

Dilansir dari Reuters, kantor berita KCNA melaporkan, persiapan lain yang dilakukan Pyongyang yakni memperluas kerjasama strategis dengan negara-negara independen anti-imperialis.


“Dia (Kim) menetapkan tugas-tugas militan untuk Tentara Rakyat dan industri amunisi, senjata nuklir dan sektor pertahanan sipil untuk lebih mempercepat persiapan perang,” kata KCNA.

Ultimatum Kim ini dilakukan sebagai persiapan perang guna melawan apa yang disebutnya sebagai tindakan konfrontatif oleh Amerika Serikat (AS), kata media pemerintah pada Kamis.

Korea Utara juga telah memperluas hubungan dengan Rusia, karena Washington menuduh Pyongyang memasok peralatan militer ke Moskow untuk digunakan dalam perang dengan Ukraina.

Rusia juga memberikan dukungan teknis untuk membantu Pyongyang meningkatkan kemampuan militernya.

Sementara itu, pada hari yang sama, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengunjungi unit militer garis depan di wilayah timur Yeoncheon.

Hal ini ia lakukan  untuk memeriksa postur pertahanannya dan menyerukan pembalasan segera jika ada provokasi dari Korea Utara.

“Saya mendesak Anda untuk segera dan dengan tegas menghancurkan keinginan musuh untuk melakukan provokasi saat itu juga,” kata Yoon kepada pasukan.

Sebagai informasi, pada tahun ini, kedua negara yakni Korea Utara dan AS memang sedang bergesekan.

Hal ini diduga karena peluncuran satelit milik Pyongyang. Washington sendiri  telah mengadakan pertemuan tak terjadwal Dewan Keamanan PBB pada hari Senin untuk membahas peluncuran satelit tersebut.

Pada tanggal 22 November, sembilan anggota Dewan Keamanan bergabung dengan Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan yang mengutuk peluncuran satelit Korea Utara karena menggunakan teknologi rudal balistik, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan.

Kementerian luar negeri Korea Utara membantah hal itu dengan mengatakan, pernyataan tersebut hanya menunjukkan betapa tidak berfungsinya Dewan Keamanan, dimana beberapa negara anggota secara membabi buta mengikuti AS dalam mengeluarkan pernyataan yang tidak berarti.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook