Tangis Kim Jong Un Pecah, Memohon Para Ibu di Negaranya untuk Memiliki Anak

Internasional | Kamis, 07 Desember 2023 - 02:04 WIB

Tangis Kim Jong Un Pecah, Memohon Para Ibu di Negaranya untuk Memiliki Anak
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.  (KCNA/VIA REUTERS)

PYONGYANG (RIAUPOS.CO) - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, terlihat menyeka air mata saat mendesak para ibu untuk menghentikan penurunan angka kelahiran di negara tersebut. Dilansir JawaPos.com dari Sky News, Rabu (6/12), Kim Jong Un terlihat mengusap air matanya dengan sapu tangan. Momen emosi yang langka tersebut, didapati saat Kim Jon Un berpidato di Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang.

Orang nomor satu di Korea Utara tersebut, tampak berusaha menahan air mata sepanjang pidatonya saat dia menyerukan kepada para wanita untuk membantu memperkuat kekuatan bangsa.


"Menghentikan penurunan angka kelahiran dan menyediakan pengasuhan dan pendidikan yang baik bagi anak-anak adalah urusan keluarga yang harus kita selesaikan bersama dengan para ibu," kata Kim dalam pertemuan tersebut.

Para ahli percaya bahwa banyak keluarga baru yang tidak memiliki lebih dari satu anak di Korea Utara karena mereka membutuhkan banyak uang untuk membesarkan anak-anaknya. Angka kelahiran yang akurat sulit untuk dikumpulkan karena terbatasnya statistik yang diungkapkan oleh Korea Utara, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia.

Data terbaru oleh pemerintah Korea Selatan menunjukkan bahwa tingkat kesuburan di negara tetangganya di utara tersebut telah menurun selama 10 tahun terakhir. Seruan pidato Kim yang penuh air mata ini sangat kontras dengan program pengendalian kelahiran yang diperkenalkan oleh Korea Utara pada tahun 1970-an dan 80-an untuk memperlambat pertumbuhan populasi pasca-perang.

Kemudian pada pertengahan tahun 1990-an, kelaparan diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang, membuat tingkat kesuburan di negara tersebut menurun tajam, menurut laporan yang diterbitkan pada bulan Agustus lalu dari Hyundai Research Institute yang berbasis di Seoul.

"Banyak keluarga di Korea Utara juga tidak berniat untuk memiliki lebih dari satu anak akhir-akhir ini karena mereka tahu bahwa mereka membutuhkan banyak uang untuk membesarkan anak-anak mereka, menyekolahkan mereka, dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan," ujar Ahn Kyung-su, kepala DPRK Health.org, sebuah situs web yang berfokus pada isu-isu kesehatan di Korea Utara.

Badan statistik Korea Selatan memperkirakan jumlah penduduk Korea Utara saat ini mencapai 25,7 juta jiwa. Di sisi lain, laporan lembaga Hyundai mengatakan populasi Korea Utara diperkirakan akan menyusut menjadi 23,7 juta pada tahun 2070.

Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa negara ini telah memberikan berbagai keuntungan bagi keluarga dengan tiga anak atau lebih. Ini termasuk peraturan perumahan gratis, subsidi negara, makanan gratis, obat-obatan dan barang-barang rumah tangga di samping tunjangan pendidikan untuk anak-anak.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook