ARAB SAUDI (RIAUPOS.CO) – Situasi yang kian mencemaskan terus terjadi di Suriah, di mana sejumlah negara sudah mengumumkan akan mengirimkan pasukan militernya, untuk menyokong pihak-pihak yang bertikai di kawasan tersebut.
Perkembangan ini merisaukan para analis, yang memperkirakan pertumpahan darah yang sudah terjadi di Suriah sejak 2011, yang kini lebih lama dibanding Perang Dunia Pertama, akan meluas menjadi perang kawasan besar-besaran.
Arab Saudi mengancam mengerahkan pasukan daratnya ke Suriah sementara laporan intelijen menunjukkan Turki juga bersiap untuk melancarkan serangan.
Dalam pada itu, laporan dari Kiev menyatakan, Ukraina turut menimbang-nimbang akan mengirim tentaranya.
Sekiranya militer negara-negara tersebut bertempur dengan pasukan Rusia dan Iran yang sudah lama bercokol di Suriah, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) boleh jadi terseret ke kancah bayangan Perang Dunia Ketiga.
Kebanyakan analis militer melihat konflik itu sebagai perang proksi antara Arab Saudi yang berpaham Sunni dan disokong Amerika Serikat di satu pihak dan Iran yang berpaham Syiah, didukung oleh Rusia di lain.
Perang saudara yang terjadi di Yaman juga adalah perebutan pengaruh baru untuk menguasai Asia Barat.