UNICEF Ungkap 7 Juta Anak Jadi Korban Gempa Turki-Suriah

Internasional | Rabu, 15 Februari 2023 - 17:27 WIB

UNICEF Ungkap 7 Juta Anak Jadi Korban Gempa Turki-Suriah
Seorang bocah Suriah yang kehilangan seluruh anggota keluarga membawa buku di tengah puing bekas rumahnya di Aleppo, paska gempa Turki-Suriah. (AFP)

ANKARA (RIAUPOS.CO) - United Nations International Children’s Fund (UNICEF) khawatir ribuan anak telah terbunuh dalam gempa dahsyat di Turki dan Suriah. Kekhawatiran itu dilontarkan Juru Bicara UNICEF James Elder, Selasa (14/2/2023).

Dia menyebut, ada lebih dari 7 juta anak yang terdampak gempa. Yakni, 4,6 juta anak di Turki dan 2,5 juta di Suriah.


”Banyak anak yang bakal kehilangan orang tua dalam gempa bumi yang menghancurkan ini,” ujarnya kepada para jurnalis seperti dikutip Agence France-Presse.

Saat ini angka korban jiwa sudah mencapai lebih dari 36 ribu di Turki dan Suriah. Dari jumlah itu, belum ada perincian berapa korban dewasa dan anak-anak. Yang jelas, jumlah tersebut sangat mungkin terus bertambah. Bahkan, Elder meyakini bahwa jumlah total korban nanti mencengangkan.

Meski peristiwa gempa sudah berlangsung lebih dari sepekan, tim penyelamat masih menemukan korban selamat di Turki. Kemarin bocah 10 tahun dan remaja 18 tahun berhasil dievakuasi dalam kondisi masih bernyawa.

Elder mendapatkan laporan, banyak anak yang menderita hipotermia dan infeksi pernapasan. Saat ini ratusan ribu penduduk yang terdampak di dua negara tersebut memang harus menghadapi kedinginan dan kelaparan. Bantuan belum merata. Banyak keluarga yang memiliki anak tidur di jalanan, mal, sekolah, masjid, stasiun bus dan kereta api, hingga di bawah jembatan. Sebagian rumah memang masih berdiri, tetapi mereka takut untuk pulang.

WHO menyebut gempa yang terjadi 6 Februari lalu itu merupakan bencana alam terburuk dalam 100 tahun di wilayah kerja WHO untuk Eropa. Wilayah Eropa WHO terdiri atas 53 negara. Nah, Turki termasuk di dalamnya. Direktur Regional Eropa WHO Hans Kluge mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan tim medis darurat terbesar dalam 75 tahun terakhir.

Sementara itu, bantuan kemanusiaan dari PBB akhirnya tiba di wilayah yang dikuasai oposisi atau pemberontak Suriah. Rezim Bashar Al Assad juga setuju untuk membuka dua perbatasan yang menghubungkan Turki-Suriah. Yakni, Bab Al Salam dan Al Ra’ee. Dua perlintasan itu akan dibuka selama tiga bulan ke depan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook