WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Korea Utara kembali menebar ancaman maut. Laman berita BBC baru saja menyiarkan Breaking News yang mengutip Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper yang mengatakan bahwa Korea Utara telah mulai mengaktifkan kembali reaktor plutonium dan itu artinya dalam pekan ini negara ‘’bandel’’ ini akan sudah memiliki stok nuklirnya lagi.
Kabar mengejutkan ini muncul sehari setelah Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh, yang dikritik karena diduga berkaitan dengan uji coba rudal balistik
AS, Korea Selatan dan bahkan Cina mengatakan peluncuran roket itu bertujuan untuk mengembangkan rudal balistik antar-benua.
Korea Utara sendiri, seperti diberitakan BBC, telah melakukan beberapa tes nuklir di masa lalu.
Memang, program nuklir Korea Utara telah menjadi sumber keprihatinan besar bagi masyarakat internasional selama lebih dari 20 tahun.
Negara ini sekarang diyakini telah melakukan empat tes nuklir bawah tanah.
Tes terbaru, diumumkan pada tanggal 6 Januari 2016, digambarkan oleh media Korea Utara sebagai miniatur uji bom hidrogen. Belum ada konfirmasi independen terkait hal ini, tetapi klaim pertama bahwa itu bom hidrogen, sangat kuat.
Tes sebelumnya dilakukan pada bulan Februari 2013 di mana kemudian muncul klaim mereka telah membuat perangkat nuklir cukup kecil untuk dapat dimuat pada rudal. Pada saat itu, para ahli mengatakan tidak mungkin untuk mengkonfirmasi klaim tersebut.
Kendati demikian, ambisi nuklirnya terus meningkat dalam satu tahun terakhir. Awal tahun ini, Korea Utara mengatakan plutonium dan fasilitas uranium yang sangat diperkaya di pabrik nuklir Yongbyon telah diaktifkan kembali.(BBC/zar)
