MENTERI ISRAEL ANCAM GUNAKAN NUKLIR

Korban Jiwa Tembus 10 Ribu Orang

Internasional | Selasa, 07 November 2023 - 09:33 WIB

Korban Jiwa Tembus 10 Ribu Orang
Seorang ibu menggendong anaknya saat melarikan diri setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi al-Maghazi di Jalur Gaza Tengah, Senin (6/11/2023). (YASSER QUDIH/AFP)

GAZA CITY (RIAUPOS.CO) - Total korban jiwa di Jalur Gaza sudah mencapai 10.022 orang. Setidaknya 88 staf Badan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) tewas. Itu merupakan korban jiwa staf PBB tertinggi dalam satu area konflik. Presiden AS beberapa waktu lalu sempat mempertanyakan keakuratan angka kematian yang dirilis Kementerian Kesehatan Hamas tersebut. Namun, WHO menegaskan bahwa angka itu bisa dipercaya.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemarin mengungkapkan bahwa sehari sebelumnya mereka telah membombardir sekitar 450 lokasi. Middle East Monitor mengungkapkan, salah satu yang luluh lantak akibat serangan Israel adalah Al Azhar University. Awal bulan lalu IDF juga telah mengebom Islamic University of Gaza. Sekolah, rumah sakit, permukiman penduduk, dan tempat pengungsian juga tidak lepas dari sasaran.


IDF mengklaim telah mengepung Gaza City yang terletak di sisi utara. Tingginya pengeboman juga membuat saluran komunikasi kembali terputus. Pemimpin Rumah Sakit Al Shifa di Gaza mengungkapkan bahwa korban tewas dalam serangan Ahad malam mencapai setidaknya 200 orang.

Pimpinan 18 badan PBB dan LSM mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam pengepungan di Gaza sebagai hal yang tidak dapat diterima. Mereka menyerukan agar bantuan disalurkan dengan aman, cepat, dan dalam skala yang dibutuhkan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan dalam pidatonya kemarin bahwa situasi di Timur Tengah saat ini adalah hasil dari kegagalan politik dan moral kolektif karena kurangnya kemauan untuk menyelesaikan masalah Israel-Palestina. ”Saya pikir kita sebagai warga Eropa mempunyai kewajiban moral dan politik untuk terlibat, tidak hanya dengan memberikan bantuan, tetapi juga berkontribusi terhadap solusi jangka panjang,” tuturnya seperti dikutip The Guardian.

Dalam pada itu, negara-negara Arab dibuat berang. Arab Saudi, Jordania, Uni Emirat Arab (UEA), dan Otoritas Palestina marah besar atas pernyataan Amihai Eliyahu. Menteri muda bidang warisan Israel itu menyatakan, senjata nuklir bisa dijadikan opsi serangan ke Gaza.

”Komentar Eliyahu menunjukkan sejauh mana ekstremisme dan kebrutalan telah merasuki pemerintah Israel. Fakta bahwa Eliyahu hanya diskors dan tidak langsung dipecat mencerminkan pengabaian pemerintah Israel terhadap semua nilai kemanusiaan, moralitas, agama, dan hukum,” bunyi pernyataan pemerintah Arab Saudi seperti dikutip Times of Israel.

Kementerian Luar Negeri UEA juga menyebut pernyataan Eliyahu sebagai sesuatu yang memalukan dan tidak dapat diterima. Komentar itu merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional serta hasutan untuk melakukan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional, seperti kejahatan perang.

”Pernyataan Eliyahu mengungkapkan bahwa Israel memiliki senjata nuklir, yang merupakan rahasia umum. Komentar tersebut juga mengonfirmasi kebenaran pandangan rasis yang dianut Israel terhadap Palestina. Ini adalah wajah sebenarnya dari pemerintah penjajah (Israel),” tegas Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan radio Kol Beramah, Eliyahu menegaskan bahwa salah satu opsi Israel untuk memerangi Hamas adalah menjatuhkan bom nuklir. Ketika ditanya dampak bom nuklir terhadap sekitar 240 warga Israel yang ditawan Hamas, politikus dari Partai Otzma Yehudit itu balik mempertanyakan mengapa nyawa para tawanan tersebut dianggap lebih berharga daripada nyawa para tentara yang bakal terbunuh. Eliyahu mengatakan, ada harga yang harus dibayar dalam sebuah perang.

Pernyataan Eliyahu tidak hanya membuat geram negara-negara Arab. Di dalam negaranya sendiri juga memicu kemarahan. Keluarga orang-orang yang masih ditawan Hamas juga marah dan sakit hati. Tokoh-tokoh oposisi Israel juga meminta Eliyahu dipecat saja.

Dalam pernyataannya, Eliyahu juga meminta penduduk Palestina hengkang ke Irlandia atau ke gurun saja. Eliyahu juga enggan memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina di Jalur Gaza. ”Kami tidak akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Nazi. Tidak ada warga sipil yang tidak terlibat di Gaza,” ujarnya menyebut Hamas dengan sebutan Nazi.

Namun, Kantor PM Israel menyebutkan bahwa pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Pemerintah Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) beroperasi sesuai standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah.

AS Kirim Kapal Selam

Peluru Nuklir

Sementara itu, sebulan serangan Israel telah merenggut nyawa 10.022 orang di Gaza. Mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Namun, sejauh ini Israel dan Amerika Serikat (AS), sekutunya, menolak gencatan senjata. Padahal, hasil sidang Majelis Umum PBB, mayoritas negara mendesak untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan.

Malah, AS terus mengirimkan bantuan pengamanan ke Israel. Angkatan Laut Negara Paman Sam itu telah mengirimkan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah pada Ahad (5/11) malam. Kapal selam tersebut mampu meluncurkan rudal dengan hulu ledak nuklir. ”Pada tanggal 5 November 2023, sebuah kapal selam kelas Ohio tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS,” bunyi unggahan Komando Pusat AS (CENTCOM) di platform media sosial X.

Wilayah komando pusat itu meliputi Timur Tengah. Unggahan unit Departemen Pertahanan tersebut tampak memperlihatkan gambar kapal selam yang bergerak melalui Terusan Suez. Sejak pecah perang pada 7 Oktober antara Hamas dan Israel, Washington telah memindahkan aset militer yang signifikan ke wilayah tersebut. Termasuk dua kapal induk dan sejumlah besar pesawat tempur. Selain itu, mereka mengumumkan pengerahan sekitar seribu tentara dan keterlibatan pasukan komando operasi khusus.

MER-C Bantah Tudingan Israel

Sementara itu, MER-C membantah keras tudingan militer Israel bahwa Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza menyuplai solar untuk Hamas. RS Indonesia memang memiliki bunker penyimpanan solar, namun solar tersebut untuk menyuplai tiga genset milik RS Indonesia.

Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad menuturkan bahwa Israel melakukan kebohongan publik yang menyebut seakan-akan RS Indonesia membuat bunker menyimpan solar untuk Hamas. “Kami membantah, kami membangun RS Indonesia dengan profesional sesuai kebutuhan masyarakat Gaza,” paparnya.

RS Indonesia itu terletak di Utara Gaza dan menjadi satu-satunya RS yang menjadi tumpuan masyarakat Gaza Utara. “Di sekitar RS Indonesia itu memang sudah diserang Israel,” terangnya.

Dia menduga tudingan RS Indonesia menyimpan solar untuk Hamas ini merupakan upaya prakondisi. Yang ditujukan untuk mendapatkan pembenaran dalam menyerang RS Indonesia. “Kami minta masyarakat internasional melindungi RS sesuai undang-undang yang berlaku. RS dilarang untuk diserang,” ujarnya.

Bila RS Indonesia tetap diserang, masyarakat Indonesia akan marah. Rumah sakit wajib dilindungi, bukan untuk diserang. “Kami semua mengecam kalau serangan dilakukan ke RS,” tegasnya.

Sementara Presidium Divisi Konstruksi Faried Thalieb mengatakan, sejak awal terlibat dalam pembangunan RS Indonesia dan berulang kali ke Gaza, Palestina. RS Indonesia memang memiliki penyimpanan solar bawah tanah. “Tapi solar itu digunakan untuk menyuplai genset yang menghidupkan listrik RS saat kondisi darurat,” paparnya.

Awalnya ada dua genset yang digunakan bergantian saat kondisi darurat atau tanpa listrik. Kini terdapat tiga genset yang disuplai solar yang disimpan di bawah tanah. “Pemilihan penyimpanan solar bawah tanah ini untuk keamanan dan estetika,” urainya.

Dia menerangkan, solar itu bahan mudah terbakar yang harus diamankan. Khawatirnya di daerah semacam Gaza bisa jadi ada tembakan yang menyasar ke penyimpanan solar. “Makanya dibuat di bawah tanah, biar aman,” jelasnya.

MER-C juga mengklarifikasi soal beredarnya video sebuah gedung yang disebut sebagai RS Indonesia yang terdapat bunker. Dia mengatakan, video itu hoax karena bukan RS Indonesia. “Gedung RS Indonesia itu bundar tidak kotak seperti di video,” paparnya.

Bantuan Kapal Rumah Sakit

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dipanggil Presiden Joko Widodo untuk rapat terbatas. Salah satu yang dibicarakan adalah menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Israel dan Palestina. “Pemerintah ini berada di pihak Palestina,” katanya. Karena itu, Jokowi minta pada Yaqut untuk selalu menyampaikan kepada publik dan mencari alternatif bantuan untuk warga Palestina.

Selain menyuarakan keberpihakan pada Palestina, Yaqut juga diminta untuk mencari solusi mencari bantuan konkret yang bisa diberikan. Setelah beberapa waktu mengirimkan bantuan, pemerintah Indonesia kedepan akan kembali memberikan bantuan logistik serupa.

Langkah lainnya adalah bertemu dengan menteri agama dari berbagai negara lain untuk menggalang solidaritas antar umat. Pada 15 November ini, Yaqut berencana bertemu dengan beberapa menteri agama di Singapura. Salah satunya akan membicarakan soal konflik Israel dan Palestina.

Kemarin, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dan Dubes Mesir untuk Indonesia Arshaf Sulthan. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai rencana pengiriman bantuan kapal rumah sakit dari Indonesia untuk masyarakat di Gaza. ”Kami membahas cukup mendalam  rencana kita, tawaran kita untuk mengirim kapal rumah sakit,” ungkap dia kepada awak media.

Saat ini TNI AL sudah memiliki tiga kapal rumah sakit yang bisa digerakkan untuk melaksanakan misi dan operasi kemanusiaan. Menurut Prabowo, kapal tersebut bisa menjadi opsi untuk membantu masyarakat Gaza yang butuh penanganan medis.  Prabowo menyebut, tawaran bantuan itu juga sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo serta Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. ”Dan itu kami  koordinasikan dengan Pemerintah Mesir,” imbuhnya.

Karena itu, usai bertemu dengan dubes Palestina untuk Indonesia, Prabowo menemui dubes Mesir untuk Indonesia. Pertemuan itu penting lantaran bantuan dari Indonesia untuk masyarakat Palestina di Gaza dikirim lewat Mesir. Bila tawaran mengirim kapal rumah sakit diterima, besar kemungkinan kapal rumah sakit itu akan beroperasi di Mesir. ”Kami diskusi secara rinci terutama mengenai rencana pengiriman kapal rumah sakit,” kata dia.

Prabowo memastikan, koordinasi yang dilakukan oleh dirinya bersama dubes Palestina dan dubes Mesir akan segera ditindaklanjuti. Atas izin presiden, Prabowo siap bertolak ke Mesir untuk bertemu, berkoordinasi, dan bicara secara langsung dengan menhan Mesir. ”Saya siap terbang ke Kairo untuk koordinasi dengan menteri pertahanan Mesir dan berjumpa beberapa tokoh di kawasan itu,” bebernya.

Secara terbuka, Prabowo menyatakan bahwa bantuan dan dukungan dari Indonesia untuk Palestina tidak akan pernah putus. Itu sudah menjadi komitmen pemerintah. Selain menawarkan bantuan kapal rumah sakit, dia menyatakan bahwa seluruh rumah sakit dan fasilitas medis milik TNI terbuka untuk digunakan oleh masyarakat Gaza yang menjadi korban perang antara Israel dengan Hamas. ”Itu sedang kami koordinasikan teknisnya bagaimana,” ucap dia.

Prabowo memastikan, bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh Indonesia menggunakan dua pesawat C-130 Hercules milik TNI AU sudah tiba di Mesir. Kemarin, kedua pesawat angkut berat itu mendarat di Bandar Udara El Arish. ”Untuk pesawat pertama sudah sampai, dan menyusul lagi terus-menerus,” ucap Prabowo. Adalah Dubes Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf yang menyambut langsung kedatangan bantuan kemanusiaan tersebut.

Selanjutnya, bantuan kemanusiaan itu akan diurus pengirimannya sampai ke Palestina oleh Palang Merah Internasional Mesir. Atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh Indonesia, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menghaturkan terima kasih. Dia juga menyinggung aksi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di Monas. ”Yang telah diperbuat oleh warga Indonesia sudah lebih dari yang kami harapkan,” kata dia.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan pengalihan anggaran untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron, Tepi Barat, Palestina. Dana yang terkumpul untuk RS Indonesia di Hebron, dialihkan untuk membantu penanganan masyarakat di Gaza, Palestina.

Pengumuman pengalihan anggaran itu disampaikan di kantor MUI Pusat tadi malam (6/11). Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan sejak 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 lalu, mereka menggalang dana untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron. Namun sampai saat ini pembangunan belum kunjung terwujud.

“Ternyata prosedurnya cukup alot,” katanya. Pimpinan MUI memutuskan mengalihkan dana yang terkumpul untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron, ke penanganan korban perang di Gaza. Karena mempertimbangkan aspek kedaruratan dan kemaslahatan. Dia mengatakan dana yang terkumpul hampir Rp23 miliar.

Amirsyah mengatakan, dana itu dititipkan ke Baznas untuk proses penyalurannya. Harapannya bisa tepat sasaran dan memenuhi aspek akuntabilitas. MUI juga menyerahkan hasil penghimpunan dari acara akbar di Monas yang digelar pada Ahad (5/11) pagi. Dalam acara yang diklaim dihadiri 2 juta orang itu, berhasil dikumpulkan donasi Rp2 miliar lebih.

Pada kesempatan yang sama, pimpinan Baznas Rizaludin Kurniawan mengatakan, bantuan tahap pertama mereka sudah tiba di Mesir pada Senin (6/11) pagi waktu setempat. Selanjutnya akan dibawa ke Gaza melalui Rafah. Dia mengatakan siap menyalurkan tahap selanjutnya. Termasuk dana yang sedianya untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron.

Rizaludin mengatakan Baznas beberapa waktu lalu juga sempat ikut menghimpun donasi untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron. Dana yang terkumpul sudah diserahkan ke MUI. Dia tidak mempermasalahkan jika akhirnya dana itu untuk penanganan kemanusiaan di Gaza. “Nanti tinggal memperbaharui akad bersama pimpinan MUI dan Baznas,” jelasnya.(sha/c9/hud/idr/lyn/syn/wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook