GAZA (RIAUPOS.CO) - Pasukan Israel telah memulai serangan darat terencana di Jalur Gaza, yang menyebabkan puluhan warga Palestina tewas dan terluka akibat pengeboman sebelumnya. Dilansir dari Reuters.com pada Senin (4/12), Hamas melaporkan bentrokan sekitar 2 km dari Khan Younis.
Warga di wilayah tersebut, sebagian besar pengungsi konflik sebelumnya, mendengar tembakan tank dan khawatir akan adanya serangan darat baru. Meskipun militer Israel memerintahkan evakuasi beberapa daerah, belum secara resmi mengumumkan serangan darat baru di wilayah selatan.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa operasi darat terus diperluas melawan pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza. Dia mengklaim pasukan Israel berhasil menewaskan pasukan dalam bentrokan tersebut.
Serangan pelayaran di Laut Merah pada hari Ahad (3/12), yang diduga dilakukan oleh gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran, meningkatkan kekhawatiran akan konflik lanjutan. Departemen Pertahanan AS melaporkan serangan terhadap kapal komersial, sementara Houthi mengklaim menyerang dua kapal Israel dengan drone bersenjata.
Kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza termasuk dalam daftar lokasi yang dilaporkan terkena serangan udara. Beberapa orang tewas, termasuk anak-anak, akibat serangan tersebut. Pemerintah Israel melaporkan lebih dari 400 sasaran diserang selama akhir pekan, dengan fokus di Khan Younis dan Beit Lahiya di utara.
Juru bicara pemerintah, Eylon Levy, menyebut serangan udara ekstensif di wilayah Khan Younis. Meskipun baru berakhirnya gencatan senjata tujuh hari, kekerasan terbaru menunjukkan dukungan AS kepada Israel untuk membatasi kerugian sipil.
Wakil Presiden AS Kamala Harris menegaskan hak Israel untuk membela diri, sambil menyuarakan keprihatinan terhadap kekerasan terhadap pemukim.
Lebih dari 15.523 orang telah tewas selama hampir dua bulan konflik ini. Meskipun pertukaran sandera antara Israel dan Hamas telah berakhir, ketegangan tetap tinggi. Israel bersumpah untuk memusnahkan Hamas, sementara Hamas bersikeras akan menghancurkan Israel. Penduduk Gaza mengkhawatirkan kemungkinan serangan darat Israel di wilayah selatan. Tank-tank memotong jalur vital antara Khan Younis dan Deir Al-Balah.
Evakuasi warga Palestina di beberapa daerah disertai dengan laporan bahwa daerah perlindungan malah menjadi sasaran serangan. Osama Hamdan, pejabat Hamas di Lebanon, menuduh Israel menggunakan strategi menyesatkan dengan mendorong warga sipil ke selatan untuk menjerat dan membunuh mereka.
Dia menegaskan bahwa tidak ada area aman di wilayah tersebut. Situasi di Gaza terus berkembang, dengan keprihatinan dunia internasional terus meningkat terhadap kekerasan dan dampaknya pada warga sipil.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman