WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Kevin McCarthy harus menelan pil pahit ''pengkhianatan'' dari rekan separtainya. Dia gagal terpilih sebagai ketua DPR AS untuk menggantikan Nancy Pelosi. Untuk kali pertama sejak 1923, DPR gagal memilih pemimpin di voting putaran pertama. Sidang yang berlangsung Selasa (3/1) itu pun ditangguhkan.
Ada tiga orang yang dicalonkan sebagai ketua DPR AS. Yakni, McCarthy yang diusung Partai Republik, Hakeem Jeffires yang diusung Demokrat, dan Andy Biggs yang diusulkan oleh legislator Republik dari Arizona Paul Gosar. Ada tiga kali voting di putaran pertama dan semuanya tidak memastikan kandidat yang menang.
Untuk bisa menjabat ketua DPR, minimal harus mendapatkan dukungan dari 218 legislator. Seharusnya itu mudah bagi McCarthy. Sebab, dalam pemilu sela lalu, Republik menang atas Demokrat meski tipis. Yakni, 222 untuk Republik dan 212 Demokrat. Namun, ternyata legislator Republik tidak kompak. Sebagian merasa bahwa McCarthy kurang konservatif.
Dilansir AFP, pada voting pertama dan kedua terdapat 19 legislator Republik yang membangkang dan memilih calon lain. Di voting ketiga bahkan naik jadi 20 orang. Pendukung McCarthy melabeli para pembangkang itu sebagai Taliban 20. Kekacauan saat voting dan kegagalan memilih pemimpin itu menjadi fokus berita di berbagai media AS.
Rencananya, voting putaran kedua digelar Rabu (4/1) tengah hari waktu AS. Pemilihan bakal dilakukan hingga ada yang keluar sebagai pemenang.(jpg)