Semakin Brutal! Israel Dikabarkan Berencana Banjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut

Internasional | Rabu, 06 Desember 2023 - 04:02 WIB

Semakin Brutal! Israel Dikabarkan Berencana Banjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut
Sekelompok pejalan kaki Israel berjalan di perbukitan dekat Sungai Yordan tempat uap mengalir ke Laut Mati, dekat kota Jericho di Tepi Barat. (AFP)

english.aawsat.com))

TEL AVIV (RIAUPOS.CO) - Israel dilaporkan telah merancang sistem pompa besar untuk membanjiri terowongan yang digunakan oleh Hamas di bawah Jalur Gaza. Laporan Wall Street Journal pada Senin (4/12) menyebutkan bahwa sekitar pertengahan November, tentara Israel menyelesaikan pembangunan setidaknya lima pompa di sekitar 1,6 km sebelah utara kamp pengungsi Al-Shati.


Pompa-pompa ini, yang dapat mengalirkan ribuan meter kubik air per jam, dirancang untuk membanjiri terowongan dalam beberapa pekan. Belum jelas apakah Israel akan menggunakan pompa tersebut sebelum pembebasan semua sandera, seperti yang diungkapkan oleh pejabat Amerika Serikat.

Dilansir dari JawaPos.com via Antaranews Selasa (5/12) menyebutkan, Hamas sebelumnya menyatakan bahwa mereka menyembunyikan tawanan di tempat dan terowongan yang aman.  Seorang pejabat AS mengatakan bahwa langkah Israel untuk membuat terowongan tidak dapat dioperasikan adalah langkah yang masuk akal, dan bahwa Israel sedang mencari berbagai cara untuk melaksanakan langkah tersebut.

Kementerian Pertahanan Israel belum juga memberikan tanggapan atas permintaan komentar yang ditujukan. Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat angkatan bersenjata Israel (IDF) menolak mengomentari rencana penggunaan pompa banjir. Namun, pejabat tersebut menyatakan bahwa IDF beroperasi untuk membongkar kemampuan teror Hamas dengan berbagai cara, menggunakan peralatan militer dan teknologi yang berbeda.

Israel pertama kali memberi tahu AS tentang opsi ini bulan lalu, menurut Wall Street Journal. Media tersebut juga melaporkan bahwa para pejabat tidak mengetahui seberapa pasti pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam melaksanakan rencana tersebut. Keputusan akhir dari Israel untuk melanjutkan atau mengesampingkannya belum diambil, kata para pejabat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook