Kawasan Hutan Lindung TNBT Nyaris Terbakar

Interaktif | Selasa, 27 Agustus 2019 - 10:04 WIB

Kawasan Hutan Lindung TNBT Nyaris Terbakar

Pak kepala TNBT, apa benar kawasan hutan lindung di TNBT terbakar? Kami khawatir terjadi kebakaran di kawasan tersebut yang akan berdampak kepada kabut asap.

082385266XXX


RENGAT (RIAUPOS.CO) - Warga sekitar kawasan hutan lindung Taman Nasional Bukit Tigapuluh khawatir terhadap kabut asap lebih tebal, karena dikabarkan kawasan tersebut sempat terbakar.


Sementara wilayah Kabupaten Inhu kabut asap lebih tebal terlihat pada pagi menjelang siang. “Informasinya kawasan TNTB terbakar. Kondisi ini bisa menyebabkan kabut asap lebih tebal,” ujar Syamsurizal (36) salah seorang warga Desa Aur Cina Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Inhu.

Untuk itu harapnya, kepada pihak terkait dan warga setempat hendaknya dapat melakukan pemadaman. Karena apabila dibiarkan, dipastikan kabut asap semakin tebal.

Sementar itu di tempat terpisah, Kepala Balai TNBT Darmanto dikonfirnasi melalui Humas Balai TNBT Nur Hajjah mengatakkan bahwa, tim dari berbagai instansi sempat melakukan pemadaman kebakaran di wilayah perbatasan TNBT. “Kebakaran itu berada di perbatasan TNBT,” ujar Nur Hajjah.

Pemadaman yang dilakukan itu sambungnya, berada di tiga lokasi sejak sepekan lalu. Tiga lokasi itu yakni di Simpang Empat Datai Resort Keritang Kecamatan Kemuning Kabupaten Inhil dan Desa Sanglap dan Desa Alim Dua sama-sama di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Inhu.

Pemadaman di Desa Sanglap dilakukan sekitar satu hari, namun kebakaran lahan di Desa Datai memakan waktu sekitar sepekan kemarin. “Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 32 hektare,” ucapnya.

Pihak yang terlibat aksi pemadaman itu di antaranya, tim dari Balai TNBT bersama dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan TNI-Polri. “Lokasi kebakaran memang berbatasan dengan TNBT, apabila tidak dipadamkan api dikhawatirkan bisa menjalar ke dalam TNBT,” tambah Nur Hajjah.

Lebih jauh disampaikannya, kebakaran kali ini juga disebabkan oleh warga yang membuka lahan secara berpindah-pindah. Faktor lainya tentunya kondisi cuaca ekstrim pada musim kemarau yang menyebabkan rumput dan tumbuhan lainnya kering hingga mudah terbakar.(kas)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook