RENGAT (RIAUPOS.CO) - Setelah emak-emak di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mengeluhkan kondisi Jalan Lintas Tengah rusak hingga menyebabkan debu, kini, jalan rusak dan berdebu itu dikeluhkan oleh keluarga besar MTs Miftahul Jannah, Peranap.

Seperti disampaikan guru MTs Miftahul Jannah, Dedi Elfira SPd. “Ruangan kelas dan ruangan majelis guru di sekolah kami berdebu yang bersumber dari Jalan Lintas Tengah,” ujar Dedi Elfira, Kamis (15/6).

Menurutnya, MTs Miftahul Jannah berada di Jalan Lintas Tengah, Kecamatan Peranap atau hanya beberapa meter dari bahu jalan. Sehingga lalu lintas mobil truk angkutan batu bara yang melintas dan menimbulkan debu dengan mudah masuk ke ruangan.

Debu yang masuk ke ruang kelas dan ruang lainnya, semakin parah ketika musim kemarau seperti ini. Di mana, setelah satu jam usai disapu, debu akan terlihat menempel dilantai dan meja.

Dengan kondisi itu, pihak sekolah mulai khawatir terhadap kesehatan siswa hingga majelis guru. Karena setiap hari tanpa disadari menghirup debu. “Kalau saat ini belum nampak dampaknya kepada anak-anak atau kepada kami. Namun untuk jangka panjang, mungkin saja berdampak kepada kesehatan,” ungkapnya.

Untuk itu harapnya, kepada pihak terkait hendaknya dapat memberikan solusi atas kondisi yang ada. Karena apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan akan berdampak lebih luas. Tidak itu saja, debu yang ditimbulkan oleh mobil truk angkutan batu bara juga akan berdampak kepada minat masyarakat untuk memasukkan anaknya ke MTs.

”Selain dampak kesehatan, sekolah kami juga terancam tidak ada peminat akibat ruangan berdebu,” keluhnya.

Sementara itu dr Destika Sari yang tinggal ke Kecamatan Peranap juga membenarkan Jalan Lintas Tengah mengalami rusak hingga menimbulkan debu.

”Debu jalanan dan debu Batubara yang dihirup oleh masyarakat bisa menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).(kas)