JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dalam melancarkan aksi, Kelompok terduga penyebar konten berisi SARA dan ujaran kebencian Saracen ternyata mengambil alih akun Facebook di Vietnam.
Hal itu karena pemilik sebelumnya selalu mengunggah pesan yang mendiskreditkan Islam. Menurut Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, Ketua Saracen Jasriadi mengakui bahwa sindikat itu meretas akun Facebook dari Vietnam.
Namun, penyidik tidak langsung memercayai pernyataan Jasriadi tersebut.
"Tersangka ini atas nama Jasriadi dalam beberapa kali pemeriksaan oleh penyidik itu selalu berubah-ubah. Tiga kali bertanya tentang hal yang sama, tiga kali juga jawabannya berbeda," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2017).
Kendati demikian, imbuhnya, penyidik tetap menampung semua keterangan Jasriadi. Penyidik nantinya akan menguji keterangan Jasriadi dengan bukti dan keterangan ahli.
"Termasuk soal pertanyaan bagaimana dia bisa mengambil alih akun Vietnam. Apakah yang bersangkutan bisa berbahasa Vietnam sehingga akun Vietnam bisa dia kuasai. Namun, yang pasti bahwa tersangka ini memiliki kemampuan sampai-sampai akun yang sudah diblokir pun bisa diambil," terangnya.
Di sisi lain, imbuhnya, penyidik juga tengah melakukan ekstradisi terhadap data sebesar 200 gigabyte yang dimiliki Saracen.
"Kemudian kami melakukan digital forensik jejak digital supaya kami tahu bagaimana komunikasinya. Bagaimana terhubung dengan siapa, itu tentu yang menjadi catatan-catatan penyidik," tuntasnya. (Mg4)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama