JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Rina Emilda mengaku sangat berharap bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu karena istri penyidik senior KPK Novel Baswedan tersebut ingin mencurahkan isi hatinya soal penyiraman air keras yang dialami suaminya.
Akan tetapi, pihak Istana sampai kini belum juga merespons permintaan itu. Padahal komunikasi telah intens dijalin dengan pihak Istana. Menurut Kuasa hukum Novel, Al Ghifari yang juga anggota LBH Jakarta, sikap Jokowi itu jauh berbeda dengan Presiden sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi, kalau kita ingin membandingkan Jokowi dan SBY, ketika ada kasus Tama (penganiayaan aktivis ICW Tama S Langkun dan rekening gendut perwira Polri) jauh berbeda walaupun kasus Tama juga tidak terungkap sampai sekarang," katanya di kediaman Novel, Jalan Deposito T8, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8).
Dia memaparkan, dulu, SBY langsung sigap dengan memerintahkan anak buahnya untuk mengusut kasus itu. Sementara Jokowi, untuk bertemu saja sulit.
"Zaman SBY tidak seperti itu, Jokowi sudah banyak mengundang beberapa pihak secara langsung terakhir aktivis media sosial dengan mudahnya. Kenapa nggak dengan mudahnya hari ini Jokowi mengundang keluarga Novel ataupun hadir di rumah sakit Singapura untuk mengunjungi Novel karena konsen dari Jokowi kita sama-sama tahu untuk memberantas korupsi sama-sama tinggi," tuturnya.
Dia menegaskan, sudah sepatutnya juga Novel sebagai salah satu penyidik yang menjadi salah satu simbol KPK didukung dan kasus itu segera dituntaskan. (elf)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama