SINDIKAT PRODUSEN SARA

Nyaris! Saracen Siap "Panen" pada 2018 jika Tidak Tertangkap

Hukum | Kamis, 24 Agustus 2017 - 17:00 WIB

Nyaris! Saracen Siap "Panen" pada 2018 jika Tidak Tertangkap
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Momentum Pilkada 2018 dimanfaatkan oleh sindikat produsen ujaran kebencian dan SARA, Saracen, yang telah diringkus polisi. Mereka diketahui sedang mencari klien sebanyak-banyaknya untuk pesta demokrasi itu.

Menurut Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Kombespol Irwan Anwar, saat tertangkap mereka sedang giat-giatnya mengedarkan proposal yang ditujukan untuk para politikus atau stakeholder pada pilkada serentak 2018.

Baca Juga :1.537 Warga Riau Terserang DBD 14 Orang Meninggal

”Yah, kalau tidak ditangkap 2018 panen mereka,” katanya kepada JawaPos.com di kantor Divhumas Polri, Rabu (23/8/2017).

Ditanyakan, apakah ada politikus merupakan klien dari sindikat tersebut, dia enggan untuk menyebutkannya. Yang pasti, penyidikan mengarah pada siapa pun klien dari sindikat yang bekerja di tiga wilayah, Riau, Jakarta dan Jawa Barat tersebut.

”Tidak bisa saya jawab ya,” tuturnya.

Kondisi sindikat tersebut memang tidak memiliki klien ketika mereka diamankan. Akan tetapi, justru mereka gencar mengunggah berbagai hal yang berbau SARA sebagai sarana menunjukkan eksistensi. Tujuannya jelas, menjadi daya tarik bagi kliennya.

”Ya, begitulah mereka bekerja,” ucapnya.

Lebih jauh, untuk membuat berbagai ujaran kebencian dan SARA itu lebih cepat viral, mereka bermain dua kaki. Misalnya, ada dua kelompok berseteru, sindikat itu akan berpura-pura menjadi pendukung masing-masing pihak. Tentu saja, mereka melakukan dengan berbagai akun kloning yang jumlahnya banyak.

’’Kalau ada klien satu nih, dia bela. Begitu lawannya minta dibantu, dia bantu dengan mencarikan dari temannya. Tapi tetap kerja sama,” jelasnya.

Dari penangkapan itu, disita 50 simcard, sejumlah hardisk, laptop, dan dokumen. Sindikat itu di Riau menyewa sebuah ruko untuk menjalankan operasinya. Ruko tersebut saat ini telah disterilkan.

Kini, polisi tidak boleh berpuas diri. Sebab, diyakini masih banyak produsen ujaran kebencian lain yang belum tertangkap. (idr)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook