JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aksi pencabulan yang dilakukan oleh Saipul Jamil sangat disayangkan oleh banyak pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Figur publik seharusnya memberikan teladan yang baik," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh dalam keterangannya, Jumat (19/2/2016).
KPAI menganggap, pencabulan sesama jenis yang dilakukan Saiful terhadap korban berinisial DS menunjukkan adanya perilaku seks menyimpang. Jika dibiarkan berkembang cenderung akan memangsa korban lain, dan kelompok yang paling rentan adalah anak-anak.
"Kasus SJ ini jika benar adalah bukti yang sangat nyata bahwa aktivitas seks menyimpang menjadi ancaman yang sangat nyata bagi anak-anak Indonesia," ujar Niam.
Menurutnya, perlu ada langkah hukum untuk memastikan perlindungan anak dengan upaya pemulihan korban, serta menghukum tegas pelakunya agar memberi efek jera. Pada saat yang sama diharuskan adanya rehabilitasi terhadap agar tidak terus memiliki kecenderungan orientasi seks menyimpang.
Naim menjelaskan, KPAI secara khusus berkoordinasi dengan kepolisian dalam penanganan kasus Saiful Jamil. Dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Selain itu, perlu langkah-langkah preventif dengan mencegah seluruh tayangan meida yang memvisualisasi sifat kebancian meski untuk bahan candaan atau lawakan. Agar tidak melahirkan permisivitas terhadap aktivitas sosial yang menyimpang di kalangan anak-anak.
"Media elektronik agar tidak menayangkan acara-acara yang mengeksploitasi aktivitas seks menyimpang sehingga dapat ditiru anak-anak. Perlu juga dilakukan edukasi kepada anak-anak ihwal seksualitas sesuai dengan norma kesusilaan dan norma agama," demikian Niam. (wah)
Sumber: RMOL/JPG
Editor: Hary B Koriun
