Puteri Indonesia Kini Tak Lagi Jadi Wakil di Miss Universe

Hiburan | Senin, 13 Februari 2023 - 02:08 WIB

Puteri Indonesia Kini Tak Lagi Jadi Wakil di Miss Universe
Puteri Indonesia 2022 Laksmi DeNeefe Suardana merupakan wakil terakhir yang dikirim YPI ke Miss Universe. (@ANGKASAMEGA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kepemilikan lisensi Miss Universe Indonesia yang sebelumnya dipegang Yayasan Puteri Indonesia (YPI) kini berpindah tangan ke PT Capella Swastika Karya (CSK). Kabar mengejutkan itu ramai diperbincangkan di Twitter sejak Rabu (8/2/2023) lalu. Pemilihan Puteri Indonesia yang tengah berjalan masih berlanjut. Namun, muncul kontes terpisah, Miss Universe Indonesia.


Selama 30 tahun, perwakilan Indonesia yang dikirim ke ajang Miss Universe berasal dari Yayasan Puteri Indonesia (YPI). Namun, tahun ini YPI tidak lagi mengantongi lisensi tersebut. YPI sempat terkejut lantaran pihak Miss Universe Organization (MUO) belum mengeluarkan pernyataan resmi kepada YPI.

”Pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO Carlos Capetillo perihal kelanjutan untuk lisensi seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Ketua Bidang Komunikasi YPI Mega Angkasa dalam press release.

Sebelumnya, YPI hanya diberi tenggat tiga hari untuk melakukan bidding perpanjangan lisensi tahun 2023 untuk Indonesia. YPI kemudian mengajukan bidding sesuai jadwal yang diminta MUO dengan mengajukan penawaran yang naik 10 kali dibandingkan nilai yang YPI bayar tahun sebelumnya. Ditambah beberapa penawaran kerja sama dengan MUO.

Pengumuman pemegang lisensi dijadwalkan keluar pada 7 Februari 2023. Namun, hingga 8 Februari belum ada update pengumuman yang diterima YPI. Pada hari yang sama, PT Capella Swastika Karya (CSK) merilis press conference sebagai pemilik baru lisensi Miss Universe Indonesia.

Sementara itu, pihak Capella menyampaikan, mereka sudah berusaha mendapatkan lisensi sejak Oktober.

”Saat Anne (Jakkapong ”Anne” Jakrajutatip, CEO JKN Global Group), membeli lisensi Miss Universe Organization,” tutur Chief Operation Officer PT CSK Safa Attamimi.

Merespons kabar tersebut, YPI mengungkapkan kekecewaan dan beranggapan tidak ada transparansi dalam proses bidding kepemilikan lisensi Miss Universe Indonesia.

Terlepas dari peralihan lisensi Miss Universe, Mega menyebut program Puteri Indonesia akan terus berjalan. Pemilihan Puteri Indonesia di beberapa provinsi juga tengah dilaksanakan.

”Dengan adanya peralihan lisensi, pemilihan Puteri Indonesia 2023 tetap dijalankan sesuai jadwal. Antara Mei dan Juni,” beber Mega saat dihubungi, Sabtu (11/2).

Seleksi tingkat daerah dilakukan di 11 provinsi. Tiga terbaru di Jawa Timur dan Sumatera Selatan serta Bali pada akhir Februari mendatang. Provinsi lainnya akan melaksanakan audisi di Jakarta antara akhir Februari dan awal Maret.

Di sisi lain, PT Capella Swastika Karya tengah mempersiapkan kontes Miss Universe Indonesia. Event tersebut juga akan dihadiri Anne. Pemenang ajang kecantikan itu akan menjadi perwakilan di Miss Universe–Global.

”Pemenang Miss Universe Indonesia cuma satu dan akan dikirim ke Miss Universe 2023 di El Salvador,” imbuh National Director Eldwen Wang.

Kabar akan digelarnya kontes kecantikan terbaru itu mendapat tanggapan beragam dari warganet di Twitter. Ada yang mendukung. Tak sedikit pula yang mempertanyakan pergantian kepemilikan lisensi yang dianggap cukup mendadak. Termasuk nasib pemenang Puteri Indonesia yang tak lagi menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Miss Universe.

Menjawab hal itu, Mega menyebut YPI masih memegang dua lisensi lain. Yakni, Miss International dan Miss Supranational. Nanti Top 3 Puteri Indonesia dikirim ke dua ajang kecantikan tersebut. ”Semoga dalam waktu dekat kami mendapatkan lisensi pengganti untuk pemenang lainnya,” ucap Mega.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook