JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pascaskandal body checking Miss Universe Indonesia mencuat, Miss Universe Organization yang merupakan organisasi induk gelaran kontes kecantikan tersebut akhirnya angkat bicara.
Dilansir dari laman ABC News Australia, Miss Universe Organization menyatakan telah mengetahui skandal tersebut dan kini segera menindaklanjuti.
"Miss Universe sangat menentang dengan serius pelecehan seksual dan tindakan yang menjurus ke asusila. Kami menyediakan tempat yang aman bagi perempuan khususnya yang berada di bawah naungan Miss Universe Organization," demikian pernyataan tertulis Miss Universe Organization.
Sementara itu, kuasa hukum para kontestan Miss Universe Indonesia yang mengadukan dugaan pelecehan dalam sesi body checking, Mellisa Anggraeni menyatakan bahwa enam kontestan Miss Universe Indonesia 2023 sudah melaporkan kepada polisi terkait dugaan pelecehan seksual oleh sejumlah panitia.
"Penyelenggara meminta lima dari mereka membuka pakaian untuk pemeriksaan fisik di suatu ruangan dengan lebih dari 20 orang dan diantaranya terdapat laki-laki. Setelah itu mereka difoto secara topless," ungkap Mellisa.
Mellisa melanjutkan, pihak PT Capella Swastika yang menjadi pemilik lisensi Miss Universe Indonesia bersikeras melakukan body checking sebagai prosedur untuk memeriksa adanya bekas luka, selulit, atau tato di tubuh para kontestan.
"Para kontestan sebelumnya tidak diberitahu secara detail mengenai prosedur body checking tersebut," lanjut Mellisa.
Terkait hal itu, pihak kepolisian mengaku telah menerima laporan tersebut.
"Saat ini kasus dugaan pelecehan tersebut masih dalam proses penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko seperti dilansir dari News.com Australia.
Ajang Miss Universe Indonesia 2023 sendiri telah selesai digelar pada 3 Agustus lalu di Beach City International Stadium (BCIS) Ancol, Jakarta. Finalis dari Jakarta yaitu Fabian Nicole Groeneveld keluar sebagai pemenangnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman