Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 Cabang Dumai berdiri di bibir jalur perdagangn padat dunia, Selat Malaka. Selat Malaka menjadi tumpuan bagi kapal-kapal ekspor dan impor membawa petikemas dan sebagainya. Integrasi yang dilakukan Pelindo terhadap seluruh pelabuhan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipandang sebagai strategi jitu, khususnya untuk Pelindo 1 Cabang Dumai. Betapa tidak, dia pelabuhan strategis yang berada di tengah laluan kapal-kapal dagang dari berbagai belahan dunia.
Laporan GEMA SETARA, Pekanbaru
Ahad (28/3) lalu menjadi hari yang bersejarah bagi Pelindo 1 Cabang Dumai. Hari itu, untuk pertama kalinya Pelindo Cabang Dumai yang berada di Kota Dumai, Riau itu melakukan seremoni pelepasan ekspor petikemas ke Port Klang, Malaysia. Ekspor perdana ini ditandai dengan pengiriman 25 box petikemas melalui dermaga C Pelabuhan Dumai.
Tidak sampai di situ, Selasa (20/4) Pelindo 1 Cabang Dumai kembali melakukan ekspor petikemas. Komoditas Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya diekspor ke Port Klang, Malaysia sebanyak 19 box ISO tank berukuran 20 feet.
“Ekspor CPO dan turunannya melalui ISO tank container ini merupakan layanan ekspor petikemas yang dilakukan secara berkesinambungan. Sebelumnya kegiatan serupa sudah dilakukan pada Maret lalu,” ujar General Manager Pelindo 1 Cabang Dumai, Jonedi Ramli.
Pada kegiatan ekspor perdananya, pengiriman CPO menggunakan flexibag container, yaitu sistem kemasan fleksibel yang digunakan untuk mengangkut bahan cair dalam petikemas. Namun untuk kegiatan ekspor yang kedua ini menggunakan ISO tank.
Dalam kegiatan ekspor ISO tank, Pelindo 1 Cabang Dumai bekerja sama dengan PT Ben Line selaku perwakilan dari pemilik ISO tank yaitu Den Hartogh Asia Pacific. Sementara untuk barge atau tongkang yang digunakan sebagai alat angkut, Pelindo 1 Dumai didukung PT Segara Mitra Abadi sebagai agen dari MIT Cargo (Pvt) Ltd.
Layanan ekspor petikemas ini menambah layanan bisnis kepelabuhanan di Dumai yang memfasilitasi permintaan para pengguna jasa untuk membuka trayek pelayaran petikemas internasional.
Pelabuhan Dumai memiliki posisi yang strategis untuk melakukan ekspor petikemas sehingga pengiriman barang bisa lebih efisien dan efektif, baik dari sisi waktu dan biaya logistik. Sebelum ada jalur pelayaran ini, pelaku bisnis harus mengirimkan barangnya melalui jalur darat yang kemudian dikirimkan melalui pelabuhan lain.
Pengiriman barang ke Port Klang jika menggunakan pelabuhan lain memerlukan waktu tiga hari perjalanan, namun jika melalui Pelabuhan Dumai diperkirakan memerlukan waktu sekitar 22 jam perjalanan.
“Layanan ekspor petikemas ini merupakan inovasi bisnis untuk menjawab kebutuhan para pengguna jasa. Ke depannya, kami juga akan terus mempersiapkan infrastruktur dan suprastruktur di pelabuhan untuk kegiatan ekspor petikemas internasional," ujarnya lagi.
Berharap Wajib Pandu
Pelindo 1 Cabang Dumai berada di hadapan perairan yang sangat strategis, Selat Malaka. Selat Malaka menjadi jalur perdagangan terpadat di dunia. Mengutip Wikipedia Selat Malaka merupakan selat yang terletak di antara Semenanjung Kra (Thailand, Malaysia, Singapura) dan Pulau Sumatra, Indonesia (Aceh, Sumatra Utara, Riau dan Kepulauan Riau).
Dari segi ekonomi dan strategis, Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau Terusan Panama. Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, India, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok.