IN MEMORIAM DRS H HERMAN ABDULLAH MM, WALI KOTA PEKANBARU 2001-2011

Tegas, Berdedikasi Tinggi, dan Dicintai "Pasukan Kuning"

Feature | Selasa, 01 Maret 2022 - 11:27 WIB

Tegas, Berdedikasi Tinggi, dan Dicintai "Pasukan Kuning"
Herman Abdullah (DOK: RIAUPOS.CO)

Dua orang itu, ibu-ibu, petugas kebersihan yang telah ikut berjuang bersama mantan wali kota Pekanbaru itu dalam menjaga Pekanbaru tetap bersih. Mereka berdua telah bergabung dengan "pasukan kuning" mulai hari pertama Herman menjabat hingga purnabakti sebagai wali kota. Air mata sudah membasahi pipi keduanya ketika didekati wartawan sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka berdua hanya menyaksikan dari jauh pelepasan Herman Abdullah yang dilaksanakan dengan upacara militer tersebut. Ketika mulai berbicara dengan wartawan, salah seorang di antara kedua terlihat bergetar dan mulai menangis tersedu sejadi-jadinya. Bicaranya terbata-bata. Tanpa memperdulikan orang di sekitarnya, wanita yang tidak mau disebutkan namanya ini, terus berbicara mengenang jasa Herman Abdullah selama menjabat wali kota. "Rasa kehilangan ayah kami, ya Allah. Kami betul-betul kehilangan, pedih sekali dia telah meninggal. Dia ayah kami, sangat peduli sama kami petugas kebersihan. Tidak ada lagi gantinya," ujar perempuan berkerudung ini bercerita sambil terisak tangis.


Bekerja sebagai petugas kebersihan sejak 2003, wanita ini kenal benar dengan kebaikan hati Herman Abdullah kepada mereka. Menurutnya Herman tidak perlu lupa dengan para petugas kebersihan. Kesejahteraan mereka terus diperhatikan. Gaji mereka tidak pernah telat. "Keperluan diperhatikan, kondisi kami. Kami dihargai, kami disayangi. Di masa Pak Herman kami senang sekali, kami benar-benar diperhatikan. Kalau jumpa kami di jalan, pasti buka kaca dan begini (acung jempol, red). Tak ada pengganti di hati kami rasanya," ungkap wanita lainnya.

Mereka mengenang bagaimana Herman Abdullah sangat peduli dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan juga petugas kebersihan. Menurutnya, bagi Herman tidak ada istilah keuangan kota sedang memburuk atau sudah tutup buku.  "Walaupun kota sedang kesulitan tapi soal biaya hidup kami (gaji, red) selalu dicarikan. Walaupun tutup buku tahunan, tetap diusahakan beliau, bagaimanapun selalu diusahakan," tangis keduanya makin pecah.

"Tidak usah sebut nama kami, cukup tahu saja. Semoga beliau dihadiahkan surga, selamat jalan ayah," tutupnya dalam keadaan terus terisak tangis ketika jenazah Herman baru saja dibawa ambulans ke Masjid Al Mukminin, Jalan Thamrin Pekanbaru tersebut.

Kedua petugas kebersihan itu merupakan gambaran yang diberikan Raja Marjohan bagaimana Herman Abdullah dalam memimpin. Herman, menurut Ketua LAM Riau ini, selain memiliki dedikasi tinggi, juga memiliki perhatian sangat besar terhadap tugas-tugas di bidang kepamongan.

Herman menurut Marjohan tidak hanya sangat peduli dengan pekerjaan dan capaian-capaiannya sendiri, tapi juga memberikan perhatian kepada para stafnya. Bahkan staf yang berada di tingkat terbawah.

Selama memimpin Kota Pekanbaru, Herman Abdullah memberikan perhatian istimewa untuk kebersihan kota. Selama 10 tahun menjabat wali kota, kebersihan Kota Pekanbaru terjaga dengan baik, terutama bila dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun terakhir ini. Sederet Piala Adipura mengukuhkan bagaimana kebersihan Kota Pekanbaru terjaga dengan baik selama kepemimpinan Herman Abdullah.

DPRD Pekanbaru Nyatakan Belasungkawa
Seluruh anggota DPRD Pekanbaru kehilangan sosok yang selalu mengayomi ketika menjabat, seorang birokrat yang selalu menjadi teladan. Herman Abdullah merupakan sosok organisatoris, dan juga panutan dalam bidang pemerintahan. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri. Disampaikannya, dua periode almarhum memimpin Kota Pekanbaru,  banyak jasa dan kontribusinya dalam membangun ibu kota Provinsi Riau ini, hingga perkembangannya seperti sekarang ini.

"Kami segenap keluarga besar anggota DPRD Pekanbaru, sangat berduka cita atas wafatnya Pak Herman Abdullah," ujar Azwendi.

Ditegaskan politikus Demokrat ini, yang sempat menjadi mitra almarhum saat menjabat, banyak tunjuk ajar yang didapatkan dari almarhum.

"Almarhum merupakan sosok yang bersahaja, dan tegas. Bahkan semasa memimpin Kota Pekanbaru, hubungan eksekutif dan legislatif sangat akrab. Sehingga apapun persoalan daerah ini, bisa diatasi dengan tangan dinginnya memimpin," ujar Azwendi.

Azwendi mengucapkan, semoga almarhum ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT. "In sya Allah, almarhum husnul khotimah, serta keluarga yang ditinggal mendapat kesabaran," tuturnya.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Pekanbaru Masni Ernawati SH MH juga menyampaikan hal sama. Sosok almarhum selain birokrat mumpuni, juga merupakan sang organisatoris ulung. Bahkan di Partai Golkar, sosok  Herman Abdullah juga disegani.

"Selama memimpin Pekanbaru satu dekade, Pak Herman banyak melakukan perubahan dan pembenahan. Bahkan untuk kebersihan, Kota Pekanbaru berhasil meraih Piala Adipura sebanyak 7 kali berturut-turut," terangnya.

BPU LAM Riau Merasa Kehilangan
Pengembangan Usaha (BPU) Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau), merasakan sangat kehilangan sosok pemimpin yang pernah mengabdi membangun Kota Pekanbaru periode 2001-2006 dan 2006-2011.

Ketua Umum BPU LAM Riau Harris Kampay kepada wartawan mengatakan, pihaknya merasakan duka cita yang sangat mendalam.

"Kami sangat kehilangan sosok birokrat ulung ini. Siapa yang tidak kenal dengan kepemimpinannya yang luar biasa, sehingga membawa Kota Pekanbaru sampai pada kemajuan saat ini," kata Harris Kampay, Senin (28/2).

Untuk itu, keluarga besar BPU LAM Riau, sebagai anak kemenakan almarhum tentunya, mendoakan agar Allah SWT menempatkannya di surga. Tak sampai di situ, BPU LAM Riau berharap agar keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan dan kesabaran.

"Kami mengajak dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru, khususnya keluarga besar BPU LAM Riau, agar mendoakan almarhum, supaya semua dosa-dosanya diampuni Allah SWT," ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa BPU LAM Riau akan komitmen dengan semua tunjuk ajar, yang selama ini dititipkan. Terutama untuk kemajuan Kota Pekanbaru, khususnya Provinsi Riau ke depannya.

Disampaikannya, bahwa Kota Pekanbaru pernah dipimpin sosok yang selalu mengayomi, organisatoris, dan selalu menghargai perbedaan. Itu ada di sosok almarhum Pak Herman Abdullah. "Kami doakan, In sya Allah husnul khotimah," harap Harris Kampay yang diamini pengurus BPU LAM Riau lainnya. Dan ikut mengantarkan almarhum ke peristirahatan terkahir.(end/yus/gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook