MELIHAT AKTIVITAS JUAL BELI DI PASAR RUMBAI

Pedagang Mencoba Bertahan meski Sepi Pembeli

Feature | Jumat, 04 November 2022 - 09:20 WIB

Pedagang Mencoba Bertahan meski Sepi Pembeli
Suasana sepi pengunjung dan banyaknya kios yang tutup di lantai dua Pasar Rumbai, Rabu (2/11/2022). (JOKO SUSILO/RIAU POS)

Pasar Rumbai berada di Jalan Khayangan, atau orang lebih mengenalnya Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir. Tak ada perubahan, masih saja sepi dan semakin banyak kios ditinggal para pedagang.

Laporan JOKO SUSILO, Rumbai Pesisir


Gedung bertingkat Pasar Rumbai sudah terlihat jelas dan cukup megah dari Jalan Sekolah. Riau Pos menilik pasar yang dikelola Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Rabu (2/11) siang.

Pasarnya terlihat sepi. Pengunjung yang datang berkunjung memasuki pasar tersebut bisa dihitung dengan jari. Warga hanya melintas di kios-kios yang berada di lantai bawah menuju ke pasar tradisional yang berada tepat di bagian belakang gedung Pasar Rumbai. Mereka bisa menerobos melalui gedung pasar itu. Sebagian pengunjung datang dan pergi banyak yang melalui jalur itu.

Pasar tradisionalnya sejak pukul 07.00 WIB sudah ramai oleh pedagang dan pengunjung. Ikan air tawar dan ikan laut, daging ayam, cabai, bumbu dapur dan sayur mayur dijual di pasar tradisional tersebut.

Riau Pos lalu memasuki lantai dua pasar tersebut dengan menapaki tangga bagian depan. Jalur tangga tersebut lebarnya sekitar dua meter.

Seorang ibu-ibu yang menggendong bayinya memakai kain panjang terlihat sedang duduk istirahat di tangga itu. Di tangga itu sepi, tidak terlihat lalu lalang pengunjung pasar. Sampai di lantai dua itu terlihat satu toko emas yang telah buka dan di sisi sebelah kirinya toko tukang jahit yang juga sudah buka.

Sementara kios di bagian belakang kosong. Kios yang kosong itu ada sebanyak 30 kios. Lantainya kotor seperti jarang dibersihkan, berbau dan lembab. Puluhan kios yang kosong itu rolling door-nya juga rusak. Bekarat serta keropos pada besi pintu bagian bawah.

"Masih banyak yang kosong, kios banyak ditinggalkan pedagangnya. Mungkin karena pengunjung sepi. Ya kondisinya sudah bertahun-tahun seperti ini," ungkap ibu itu yang mengaku bernama Uni.

Uni menempati salah satu kios di lantai dua. Ia menjual berbagai jenis baju anak-anak dan baju dewasa. Ia sudah cukup lama bertahan menempati kios tersebut. Sudah hampir delapan tahun berdagang. Padahal pengunjung kios di pasar tersebut sepi sekali. Dua jam Riau Pos berada di dekat kiosnya, masih belum ada satupun pengunjung yang masuk ke kios tersebut. Bahkan pengunjung yang naik ke lantai dua tersebut juga tidak ada sama sekali.

"Sudah lama sewa kios ini, ya kalau rezeki pasti ada saja nanti yang datang dan membeli," ungkapnya.

Pedagang di lantai dua itu hanya sampai sore membuka toko, karena kurangnya lampu penerangan dan juga sepi jadi penyebabnya. Dinding gedung pasar sudah buram karena tidak pernah dicat ulang sejak diresmikan tahun 2009 silam. Hanya bagian depan dinding gedung pasar yang pernah dicat.

Riau Pos kemudian menuju ke Kantor UPTD Pasar Rumbai yang ada di lantai tiga. Pintu besi menuju lantai tiga terkunci dengan rantai dan digembok. Tidak bisa dibuka dan Riau Pos tidak melihat seorang pun di lantai tiga tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, bakal dicari formula yang tepat sebagai solusi terhadap sepinya pedagang yang tempati kios di Pasar Rumbai.

"Kami akan cari formula yang tepat, misalnya dengan yang lain namun tetap ada kaitannya dengan perdagangan dan juga tidak mengganggu pedagang yang di lantai bawahnya," ujar Ingot, Kamis (3/11).

Terkait anggaran perawatan kios Pasar Rumbai, di mana banyak rolling door kios yang rusak, Ingot mengatakan bahwa belum ada anggaran perawatan. "Sekarang kan masih sepi, juga memang sudah lama, belum ada untuk perawatan," tambahnya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook