Di luar berbagai hal itu, Shinta rupanya punya misi pribadi yang terus diusung. Apa itu? Pemberdayaan perempuan. Matanya berbinar dan nada suaranya meninggi saat bicara tentang pemberdayaan perempuan, menunjukkan besarnya kepedulian Shinta. Dia pun sudah membangun jejaring di Kadin maupun Apindo untuk menjalankan program-program pemberdayaan perempuan.
Menurut Shinta, perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk sukses sebagai pebisnis di level besar maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ‘’Lihat saja, di Indonesia banyak sekali UMKM yang dikelola ibu-ibu rumah tangga. Bahkan, tidak jarang mereka menjadi tulang punggung keluarga,’’ katanya. Karena itu, istri bos Datascrip Irwan Kamdani tersebut meyakini bahwa pemberdayaan ibu rumah tangga di Indonesia merupakan bagian dari penguatan sektor UMKM yang menjadi salah satu penyokong utama ekonomi Indonesia.
Shinta mendorong para pelaku usaha untuk tetap optimistis menatap masa depan ekonomi Indonesia. Dia yakin bahwa perlambatan ekonomi yang mendera Indonesia dalam beberapa tahun ini sudah berakhir. Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen yang menjadi target pemerintah pada 2016 pun disebutnya realistis untuk digapai. ‘’Jadi, bagi para pelaku usaha, jangan ragu bergerak,’’ pungkasnya.(owi/c11/sof)