Pulihkan Ekonomi Riau dengan Vaksinasi Booster

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 21 April 2022 - 10:10 WIB

Pulihkan Ekonomi Riau dengan Vaksinasi Booster
Kepala BIN Riau Brigjen TNI Amin Setia Budi (tengah) saat memberikan keterangan pers pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 di Menara Dang Merdu BRK, Rabu (20/4/2022). (DISKOMINFOTIK RIAU FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah saat ini berupaya menggencarkan vaksinasi ke-3 atau vaksinaso booster untuk masyarakat. Dari sisi perekonomian, vaksinasi booster ini disebut-sebut dapat mendukung proses pemulihan ekonomi di Riau.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau Muhamad Nur dalam agenda vaksinasi massal yang diadakan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Riau Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Riau di Menara Bank Riau Kepri dan juga Hotel Novotel Pekanbaru, Rabu (20/4).


Diharapkan dengan vaksin booster ini dapat membuat masyarakat lebih kebal terhadap virus Covid-19, dan imunitas dapat tercapai dengan baik, sehingga dapat mendukung kegiatan yang produktif. "Kami berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sebelumnya, sehingga bisa mendukung pemulihan ekonomi Riau," katanya.

Pada 2021 lalu, Nur menuturkan perekonomian Riau tumbuh mencapai 3,36 persen. Tahun 2022 ini diprediksi Riau akan dapat tumbuh lebih tinggi lagi, terlebih didukung dari sisi kesehatan seperti dengan vaksinasi booster. "Kalau vaksinasi booster ini bisa tercapai seperti dosis 1, sepertinya kita tidak perlu memakai masker lagi. Kami di sini bersama-sama berkolaborasi mensukseskan program pemerintah. Mudah-mudahan pemulihan ekonomi bisa cepat tercapai, kalau ekonomi berjalan, kesejahteraan akan mudah tercapai," jelasnya.

Selain itu, Kepala OJK Riau Muhamad Lutfi menambahkan, vaksinasi booster ini diharapkn dapat tercapai minimal seperti pencapaian vaksin ke-2. Menurutnya, jika kesehatan bisa ditanggulangi, ekonomi akan bisa bertumbuh. "Tahun 2021 perekonomian tumbuh lebih dari 3 persen. Ini adalah sinyal  penanganan kesehatan cukup baik, apalagi dati Binda gencar melakukan vaksinasi, hal ini akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Sementara itu, Kabinda Riau  TNI Amino Setya Budi mengatakan vaksinasi ini dadakan di dua tempat yaitu di Novotel dan Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri. Peserta dalam agenda ini berasal dari berbagai pihak seperti karyawan industri jasa keuangan dan keluarganya serta masyarakat umum.

"Untuk vaksinasi di Riau dosis 1 satu sudah tercapai 97 persen, dosis dua 72 persen, dan dosis tiga baru 12 persen. Ayo ikuti vaksinasi booster, jika makanan itu empat sehat lima sempurna, maka vaksinasi dua sehat tiga sempurna," ujarnya.

Amino Setya juga mengatakan, pihaknya menggandeng perbankan yang ada di Riau, dengan menyediakan 2.000 vaksin, di dua tempat yakni di gedung Manara BRK 1.000 vaksin dan di Hotel Novotel 1.000 vaksin. Kegiatan ini selain diberikan kepada seluruh karyawan dan keluarga karyawan, juga termasuk masyarakat yang masuk dalam data klien BIN sepekan yang lalu. "Vaksinasi Covid-19 ini terlaksana, berkat kerjasama dari BIN, OJK, BI dan BRK. Kegiatan ini juga sebegai bentuk tanggungjawab moral bersama, untuk bakti sosial program pemerintah percepatan vaksinasi," ujar Amino Setia Budi, didampingi Kepala BI Muhamad Nur, Kepala Kantor OJK Lutfi, dan Direktur Kredit Syariah Tengku Irawan.

"Sekarang kita akan menuju masa dari pandemi ke endemi, sehingga perlu dilakukan percepatan vaksinasi. Kita sudah dua tahun empat bulan berjuang menghadapi Covid-19 yang sampai sekarang ancaman ini masih ada. Tapi dengan meningkatnya herd immunity (kekebalan kelompok, red) setelah di booster, apalagi sekarang yang mau mudik harus booster," tegas Setia Budi.

Sementara itu, Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy, mengatakan, saat ini kasus Covid-19 di Provinsi Riau telah melandai. Termasuk tingkat vaksinasi di Riau cukup tinggi, dimana untuk vaksin 1 mencapai 97,77 persen, dan vaksin 2 mencapai 75 persen. "Hanya saja untuk vaksin booster di Riau masih diangka 12,67 persen, untuk itu harus mengejar dosis booster paling tidak sama denagn dosis 2, harus kejar-kejaran mencapai dosis booster. Kita sudah mengupayakan kegiatan dalam mencapai booster dengan membuka rumah vaksin 24 jam. Perlu penguatan terutama era mudik, bagi masyarakat yang akan mudik, masyarakat dianjurkan booster," kata Masrul Kasmy.(esi)

Laporan SOLEH SAPUTRA dan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook