“Terkait hal tersebut, kami melihat kondisi global yang dapat berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan jangka menengah dan panjang,” sebutnya.
Gejolak global itu, terangnya, akibat dari siklus peningkatan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate yang meningkat, tren harga minyak dunia yang naik, meningkatnya risiko politik akibat sengketa dagang AS-Cina, serta kondisi geopolitik yang meningkat karena kesepakatan nukliar antara AS-Iran yang dibatalkan.
Secara umum kondisi Indonesia saat ini masih dalam keadaan yang baik. Menurutanya, hal itu ditunjukkan dengan kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 sebesar 5,06 persen yoy. Angka itu lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2017 yang sebesar 5,01 persen yoy.
“Ketika kami ambil bauran kebijakan itu, kami yakin akan sinergis dengan otoritas yang lain dan pemerintah sehingga ke depan BI yakin Indonesia akan memiliki bauran kebijakan untuk sikapi perkembangan dunia atau kondisi normal yang baru akan direspons kita, agar kita tetap menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan kami,” tuntasnya. (mys)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama