SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - PT Pelindo dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bumi Meranti kembali rapatkan barisan. Pertemuan terakhir berlangsung di Cabang Tanjung Balai Karimun, awal pekan ini.
Pertemuan membahas tindaklanjut dari kerjasama yang telah diinisiasi Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil, seperti yang tertuang nota kesepakatan yang buat belum lama ini.
Demikian informasi ini disampaikan oleh Manager kawasan Pelindo Selatpanjang, Indra Ardiansyah kepada Riau Pos melalui panggilan telpon genggam, Rabu (7/12/2022) siang.
"Semalam ada pertemuan di kantor kita Tanjungbalai Karimun bersama BUMD Meranti. Pertemuan membahas tindaklanjut kerjsama jasa kebelabuhanan di Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan. Kerjasama mencakup jasa boarding pas dan pas parkir yang akan diakomodir BUMD Meranti," ujarnya.
Dikatakan Indra bahwa, menindaklanjuti hasil dari pertemuan tersebut pihaknya akan menunggu proposal teknis kerjasama yang akan diajukan oleh PT Bumi Meranti.
"Masih menunggu proposal teknis kerjasma dari mereka (BUMD Bumi Meranti) dulu. Setelah proposal diterima akan kami teruskan ke Regional," tuturnya.
Direktur BUMD Bumi Meranti, Budiman tidak menampik terhadap agenda tersebut. Secara rinci pertemuan membahas perkara teknis dari rencana kerjasama. Seperti membahas tarif alternatif boarding pas dan pas parkir.
Adapun sejumlah alternatif tarif boarding pas sebesar Rp8.000 sampai Rp10.000. Hanya saja belum ada keputusan final, karena pihaknya akan kembali melakukan kajian ulang mengingat fasilitas pelabuhan terkait belum begitu representatif.
"Jadi sudah ada alternatif tapi belum finalisasi, kemarin itu di dalam rapat di angka Rp8.000 untuk boarding pas. Tapi kembali akan kembali dipertimbangkan dengan kondisi fasilitas saat ini," ujarnya.
Begitupula parkir, alternatif tarif pihaknya akan mengikuti tarif parkir secara nasional. Hanya saja dikatakannya pembahasan masih belum selesai mengingat sejumlah pertimbangan fasilitas pendukung.
"Untuk parkir ini apakah nantinya diterima get in get out memakai alat mesin atau manual. Ini masih dalam pembahasan juga. Jadi tarifnya belum duduk," ujarnya.
Budiman mengatakan semua perencanaan yang disebutkannya tadi akan menyesuaikan dengan kekuatan anggaran dan kondisi di lapangan. Kalaupun ketersediaan anggaran matang, pihaknya tetap mengedepankan efektivitas dan efisiensi mengingat kerjasam berlangsung dengan tenggat waktu tertentu.
"Harus dipikirkan secara matang. Karena kerjasama dibatasi oleh waktu. Untuk itu kami harus bijak dalam mengambil keputusan. Maka dari itu kami berharap sport dan dukungan berbagai pihak sehingga apa yang telah ditentukan tercapai tanpa kendala," ungkapnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Eka G Putra