Semangat menumbuhkan entrepreneurship alias kewirausahaan, menurut Tomy, harus ditanamkan sejak kecil. Hal itu juga harus dibarengi penancapan semangat kebangsaan yang mulai luntur. Sebab, menurut dia, jika tidak memiliki budi pekerti dan wawasan kebangsaan yang tinggi, seseorang lebih mudah dirayu untuk dibajak negara lain.
Tomy berharap pemerintah dan aparat penegak hukum membuat kajian agar dana-dana bantuan masyarakat akar rumput tidak mudah dimainkan. Dia berharap dana bantuan seperti itu bisa menjadi senjata pengentasan pengangguran, lahan tidur, dan kebodohan.
”Program prorakyat selama ini sebenarnya banyak, tapi pertanyaannya: nyampai gak itu?” ucapnya.
Entrepreneurship bisa ditumbuhkan melalui industri-industri kreatif. Menurut Tomy, hal itu bisa menjadi andalan luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki kekayaan leluhur yang sangat banyak dan orisinal.
”Semua daerah memiliki kebudayaan yang jika dijadikan industri dengan sentuhan teknologi akan mendongkrak perekonomian rakyat,” ujarnya.(gun/sof/ted)
Dalam pandangan Tomy, sepuluh tahun ke depan Indonesia bisa take off jika pemerintah mampu mengentaskan 90 persen angka pengangguran dan memanfaatkan 80 persen lahan tidur.
”Untuk mewujudkan itu, syaratnya hal-hal fundamental harus dibenahi. Sebab, masih banyak rakyat kita yang ada di kelas menengah ke bawah,” jelasnya.(gun/c9/sof/ted)