DUMAI (RIAUPOS.CO) - TIM gabungan pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus berupaya melakukan pendingin di sejumlah titik panas yang berada di Parit Purba, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai.
Di mana saat ini tim gabungan dibagi menjadi dua kelompok yakni tim penyisiran guna mencari titik-titik panas yang harus dipadamkan dan tim pendinginan yang terus berupaya memadamkan titik panas yang masih ada.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Irawan Sukma mengatakan sampai saat ini upaya pemadaman terus dilakukan tim gabungan dari TNI Polri, BPBD Provinsi Riau, BPBD Dumai, Manggala Agni, masyarakat peduli api (MPA), pihak kecamatan dan kelurahan serta dibantu oleh pihak perusahaan seperti PT Wilmar.
''Insya Allah besok atau lusa karhutla di Kota Dumai ini sudah bisa teratasi dan saat ini tim yang dibagi dua terus bekerja guna menyisir titik-titik panas yang berpotensi terjadi kebakaran selain upaya pendinginan yang terus dilakukan,'' ujar Irawan.
Dikatakan Irawan, dalan upaya pendinginan pihaknya juga mengerahkan tujuh alat berat dari Pemko Dumai dan perusahaan yang digunakan untuk membuat embung sebagai sumber air, sekat kapal guna mencegah kebakaran terus meluas dan membuka jalan bagi pasukan darat dalam upaya menerobos titik panas yang masih tersisa.
''Secara keseluruhan hingga saat ini ada 66 hektare lahan yang sudah terbakar yang tersebar di Parit Purba dan Sungai Beruang blok B, Kelurahan Pelintung, namun sudah dapat dikendalikan. Sempat terjadi kebakaran lahan di Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Bumi Ayu namun juga sudah berhasil dipadamkan,'' lanjutnya.
Semoga sisa pemadaman yang dilakukan tidak menjadi polemik terkait tapal batas tanah karena adanya galian yang dilakukan tim gabungan dalam upaya pemadaman api seperti pembuatan
kanal dan embung.
''Dalan waktu dekat kita juga akan mendapatkan bantuan dua helikopter waterbooming dari BPBN dan saat ini dalam proses pemantauan. Mudah-murahan dengan bantuan atas udara ini akan dapat mempercepat proses pendinginan dan api benar-benar padam total,'' tambah Irawan.
Saat ini yang menjadi kendala adalah lokasi lahan yang terbakar sulit untuk dijangkau sehingga terpaksa mengerahkan alat berat untuk membuka jalan selain posisi titik panas yang berada jauh di tengah lahan.
''Guna menjaga kondisi personel di lapangkan yang melakukan pemadaman kami juga mendirikan pos kesehatan untuk selalu mengecek kondisi fisik personel pemadaman. Selain itu asupan vitamin juga diberikan kepada personel gabungan agar dapat selalu bugar,'' pungkasnya.(mx12/hen)
Laporan RPG, Dumai