Salah satu keutamaan peyempuan terutama bagi para peyempuan yang menjadi ibu rumah tangga nantinya adalah memasak. Sederhana memang namun memliki sejuta arti sebagai salah satu bentuk rasa cinta peyempuan pada pasangannya. Pintar masak itu wajib bagi seorang peyempuan. Karena memasak tidak sekadar memasak. Di sana ada sebentuk cinta, perhatian, dan pelayanan yang peyempuan berikan (hlm. 129). Bahagialah mereka memiliki peyempuan pandai memasak yang menghasilkan cita rasa lezat tak terkira!
Peyempuan adalah maha karya Tuhan Maha Kuasa yang identik dengan satu kata yaitu kepercayaan. Ketika kita terutama kaum lelaki membuat peyempuan percaya pada kita dan kita pun percaya pada peyempuan yang kita sayangi maka hal itu sudah jelas merupakan fondasi paling mendasar untuk terus-menerus melanggengkan suatu hubungan dan ikatan. Maka, tak salah kiranya jika ada yang bilang bahwa kepercayaan itu tidak dibuat tetapi dilahirkan.
Sensitif dan peyempuan juga saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan. Hati peyempuan itu luar biasa sensitif. Kalau mau diibaratkan hati peyempuan itu laksana kaca bening bersih dan kertas putih yang mulus. Sekali saja ada yang memecahkan kaca dan meremas kertas tersebut maka sudah jelas kiranya tidak bisa kembali bening dan mulus seperti sedia kala. Maka, sudah menjadi keniscayaan bagi siapapun terutama (lagi-lagi) para lelaki untuk memahami dengan sangat baik betapa sensitifnya peyempuan.
Menutup tulisan ini penulis ingin mengutip paragraf indah berikut (hlm. 119) yaitu ketika peyempuan merasa dicintai, mereka akan mudah terbuka, mereka akan memberi kepercayaan, mereka akan menerima, dan memberi penghargaan sepadan bahkan lebih kepada laki-laki. Tak usah ragu, untuk urusan dicintai dan mencintai adalah bakat alami seorang peyempuan. Kami diberi kelebihan ini sebab Tuhan tahu pada siapa perasaan cinta kasih dititip paling besar. Melalui peyempuan segala kelembutan dan keindahan Ilahi bisa terwakilkan dengan baik. Dua wajah cinta adalah kelembutan dan keindahan. Oleh karena itu, mari menghargai sepenuh hati kombinasi kelembutan dan keindahan dalam diri bidadari bernama peyempuan!***
Jimmy Frismandana Kudo, Guru Sejarah SMA Darma Yudha, Pekanbaru.